Tips Aneka Teknik Memasak Basah Dan Kering
Senin, Juli 29, 2019
Tulis Komentar
Ada teknik memasak basah dan memasak kering. Hmm, menarik
ya? Biar lebih jelas, cek perbedaan-perbedaannya berikut ini.
Teknik Memasak Basah
Cara memasak basah ini maksudnya menggunakan cairan untuk
proses pematangannya. Cairannya bukan cuma air saja, loh. Bisa juga menggunakan
susu, kaldu, atau wine. Lama memasaknya tergantung dari teknik apa yang
digunakan. Yuk, kita lihat di bawah ini apa saja sih jenis-jenis teknik memasak
basah atau moist heat of cooking ini.
1. Boiling
Boiling alias merebus. Tentu saja kita sudah familiar banget
ya sama teknik memasak yang satu ini. Teknik ini simple banget, cukup rendam
bahan masakan di dalam air, rebus sampai mendidih, dan selesai, deh.
Teknik boiling biasa dilakukan saat masak Indomie atau
sayur. Tapi karena harus menunggu panas sampai ke titik didih tertentu
(biasanya sampai 100 derajat Celcius), teknik ini sering dianggap kurang baik.
Soalnya kalau kamu merebus sayur dengan air yang terlalu panas, beberapa
kandungan nutrisi dan vitaminnya malah akan hilang.
2. Poaching
Hampir mirip boiling, tapi teknik poaching dimasak dengan
api sedang dan perlahan. Kalau kamu biasa lihat di video resep-resep, teknik
poaching biasa dipakai untuk bikin poached egg, yakni telur setengah matang. Di
luarnya matang, tapi begitu dipotong, wuih kuning telurnya bakal langsung
lumer. Super yummy!
3. Simmering
Teknik memasak simmering berbeda loh dengan boiling dan
poaching. Bedanya, simmering butuh waktu yang lebih lama dibanding boiling.
Hasilnya akan membuat kuahnya jadi lebih wangi dan mantap karena bumbu serta
bahan-bahan yang direbus lebih lama. Teknik simmering biasanya digunakan untuk
membuat kaldu, soto, atau rawon.
4. Stewing
Proses stewing sering juga disebut dengan menyetup atau
menyemur. Cairan yang biasa dipakai bukanlah air, melainkan kaldu, santan,
susu, atau mungkin bumbu kental yang sebelumnya sudah ditumis dulu.
Cairan yang digunakan untuk proses stewing tidak terlalu
banyak. Masaknya juga slowly cooking, supaya aroma dari bumbu-bumbu keluar dan
masakan yang dihasilkan jadi lebih lunak. Contoh masakan dengan teknik stewing
ini adalah opor ayam, semur ayam, atau rendang.
5. Braising
Nah, cara masak braising mirip-mirip dengan stewing, ladies.
Hanya bedanya daging yang mau disetup biasanya di-marinated atau direndam dulu.
Proses rendaman ini juga lama loh, bisa 12-24 jam, tergantung dari jenis
dagingnya. Kalau daging merah biasanya direndam lebih lama dibandingkan daging
putih.
Fungsinya tentu saja supaya bumbu-bumbu meresap dengan
sempurna ke dalam daging yang mau dimasak. Nah, kalau sudah di-marinated,
daging akan dipanggang di dalam oven supaya warnanya cokelat cantik. Lalu
daging akan direbus dengan sisa bahan perendam daging atau brown stock sampai
cairannya agak kering.
6. Steaming
Steaming adalah istilah dari mengukus. Anda bisa menggunakan
panci kukusan yang diisi air mendidih di bawahnya, lalu letakkan panci yang
lebih kecil atau dandang untuk meletakkan makanan yang mau dikukus. Biasanya
makanan yang di-steam itu seperti bolu kukus, siomay dimsum, atau ikan.
Salah satu panci kukus terbaik adalah Supra Panci Kukus 3
Susun. Panci paling bawah berfungsi sebagai wadah air
mendidih dan 2 panci lainnya sebagai wadah makanan. Masing-masing panci
berdiameter 28 cm. Jadi, anda bisa mengukus bolu berukuran besar dan ikan
secara utuh.
7. Au Bain Marie
Wiih, namanya kece banget ya? Au Bain Marie ini istilah yang
digunakan untuk mengetim. Kalau kamu doyan makan nasi tim, nah ini dia teknik
memasaknya.
Caranya mirip dengan steaming, sama-sama menggunakan panci
kukusan yang diisi air mendidih di bawahnya. Bedanya, di dalam panci nanti
diletakkan lagi panci berisi air. Terus, di dalam panci berisi air ini
diletakan dandang berisi makanan yang mau ditim. Jadi, di dalam panci kukusan
itu akan ada dua wadah lagi. Yang satu berisi air, yang satu berisi makanan.
Teknik Memasak Kering
Sesuai namanya, teknik memasak kering adalah cara masak yang
tidak menggunakan air sama sekali dalam prosesnya. Teknik memasak ini sering
juga disebut dry heat of cooking.
Pastinya tekstur dan rasa makanan yang dihasilkan berbeda dengan
teknik memasak basah, ya. Biasanya akan lebih kenyal, gurih, dan beberapa
teknik menghasilkan tekstur crunchy. Apa saja jenisnya?
1. Deep Frying
Teknik deep fry membutuhkan minyak sangat banyak karena
bahan makanan harus terendam sepenuhnya. Pastikan juga minyak sudah panas
sebelum memasukan bahan makanan.
Jika dilakukan dengan baik, meski menggoreng dengan minyak
banyak tidak akan membuat makanan terlalu berminyak, lho. Air dalam kandungan
makanan justru akan menguap dan mengusir minyak, sehingga minyak hanya berada
di permukaan makanan.
Teknik deep fry akan menghasilkan makanan yang renyah diluar
namun juicy didalam. Teknik ini juga memungkinkan makanan dimasak dengan cepat
dan merata. Deep fry sangat bagus untuk membuat aneka cemilan dan lauk seperti
keripik kentang, ayam goreng, dan pisang goreng,
2. Shallow Frying
Shallow fry merupakan teknik menggoreng dengan menggunakan
minyak dangkal yang tingginya hanya sepertiga hingga setengah makanan. Bahan
makanan perlu dibolak-balik hingga semua sisi berwarna emas atau kecoklatan
merata.
Teknik ini biasa digunakan untuk menggoreng potongan daging,
ikan, telur dan beberapa gorengan lain dengan api kecil sehingga makanan matang
merata.
3. Saute
Saute merupakan metode memasak dengan mencoklatkan atau
menumis makanan dengan minyak sedikit untuk meningkatkan cita rasa bahan.
Umumnya, bawang merupakan bahan yang sering digunakan dengan teknik ini.
Berbagai bahan makanan lain juga bisa diolah dengan saute,
mulai dari sayuran lunak, jamur, seafood ataupun daging. Teknik saute sering
digunakan untuk menumis bumbu nasi goreng. Selain itu, m akanan yang sering
dikreasikan dengan proses tumisan adalah sayur kacang panjang.
4. Grilling
Bisa dibilang grilling ini seperti proses bikin sate.
Makanan akan dimasak dengan panas yang berasal dari bawah. Api bisa dari bara
arang atau kompor. Biasanya kalau mau grilling bahan makanan sudah dipotong
kecil-kecil karena masaknya cepat. Oleh sebab itu, jarak api dan makanannya
dibuat agak dekat supaya masakannya bisa matang dengan cepat.
5. Barbecuing
Kalau grilling adalah proses fast cooking–nya, barbecuing
ini adalah proses slow cooking-nya. Caranya sama, makanan akan dimasak dengan
panas yang berasal dari bawah. Karena ini proses slow cooking, maka daging yang
potongannya besar lebih cocok untuk BBQ-an.
Proses pematangannya perlahan dan merata dengan sempurna.
Bedanya lagi, jarak api dan daging gak terlalu dekat karena kalau terlalu dekat
dan prosesnya lama malah bakal jadi gosong.
6. Roasting
Nah kalau roasting ini biasa digunakan untuk memasak satu
daging utuh, misalnya ayam, kalkun, atau kambing. Sebelumnya daging akan
dibumbui dulu, lalu dioles mentega dan dimasukkan ke dalam oven.
7. Smoking
Pastinya kamu juga pernah dengar teknik memasak ini kan?
Yup, makanan yang dimasak akan dipanaskan dengan asap atau udara panas sampai
matang. Tenang saja, hasilnya pasti matang kok, asalkan asapnya cukup panas dan
prosesnya lama. Aroma makanan yang sudah matang juga pasti akan mengeluarkan
bau khas asap yang sedap!
Sumber:https://resepkoki.id/tips-aneka-teknik-memasak-basah-dan-kering/
Belum ada Komentar untuk "Tips Aneka Teknik Memasak Basah Dan Kering"
Posting Komentar