Fakta Dibalik Mitos-Mitos Tentang Coklat Yang Harus Kamu Ketahui
Minggu, Juni 09, 2019
Tulis Komentar
Apakah Penyuka Masak penggemar berat coklat dalam berbagai
macam sajian? Coklat memang makanan yang sangat populer di seluruh negara.
Hampir semua orang suka dengan coklat. Karena kepopuleran banyak sekali
mitos-mitos seputar cokelat yang bersebaran. Dari mitos yang baik hingga mitos
buruk yang membuat orang takut. Apakah semua mitos itu merupakan fakta?
Mitos 1: Cokelat Memiliki Kandungan Kafein Yang Tinggi
Faktanya, kadang ketika selesai makan coklat kita akan
merasa lebih bersemangat makanya diduga ada efek kafein di dalamnya, cokelat
sebenarnya tidak mengandung kafein yang terlalu tinggi bahkan tergolong sangat
rendah. sepotong coklat batangan ataupun segelas susu coklat, keduanya hanya
mengandung 6 mg kafein, jumlah yang sama terkandung dalam secangkir kopi tanpa
kafein, dimana biasanya kopi mengandung 65 - 135 mg kafein.
Mitos 2: Coklat Memiliki Gizi Yang Rendah
Faktanya, COklat adalah sumber yang baik dari magnesium,
tembaga, besi, dan seng. Coklat juga mengandung polifenol yang bermanfaat untuk
menurunkan risiko penyakit koroner. Menurut sebuah studi di Amerika dan Itali,
satu porsi dark chocolate mengandung lebih banyak antioksidan daripada susu.
Mitos 3: Coklat Menyebabkan Jerawat
Faktanya, studi yang telah dilakukan dalam dua puluh tahun
terakhir telah mengeliminasi coklat sebagai penyebab jerawat. Bahkan, banyak
ahli kulit meragukan pernyataan bahwa diet memberikan banyak pengaruh terhadap
perkembangan jerawat. Jerawat diyakini disebabkan oleh kombinasi dari jumlah
bakteri yang tinggi dan minyak yang ada pada kulit.
Mitos 4: Coklat Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Faktanya, sebatang coklat rata-rata mengandung 220 kalori,
jumlah itu cukup rendah untuk menjadi bagian dari diet berat badan jika makanan
berkalori tinggi lainnya dikurangi. Menikmati sepotong coklat dapat mengunrangi
risiko makan "kalap" yang dapat terjadi ketika merasa sangat
menginginkan makanan favoritmu.
Mitos 5: Coklat Menyebabkan Sakit Kepala
Faktanya, hal ini sudah menjadi salah satu pandangan umum,
namun sebauh studi di University Of Pittsburgh, USA, telah menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara coklat dan sakit kepala. Sakit kepala secara ilmiah
disebabkan oleh zat amina yang terkandung dalam makanan seperti keju cheddar,
kacang, daging, dan alkohol. Jadi, jelas coklat tidak termasuk di dalamnya
Sumber:https://sukamasak.com/artikel-tips/2016/03/fakta-dibalik-mitos-mitos-tentang-coklat-yang-harus-kamu-ketahui
Belum ada Komentar untuk "Fakta Dibalik Mitos-Mitos Tentang Coklat Yang Harus Kamu Ketahui"
Posting Komentar