5 Tingkat Kematangan Steak
Selasa, Juli 30, 2019
Tulis Komentar
Ada beberapa tingkat kematangan yang bisa dipilih. Tiap
tingkat kematangan ini punya taste dan tekstur yang berbeda pastinya. Apa saja
sih level-level kematangan daging steak itu? Yuk simak di bawah ini.
1. Rare
Kalau steak yang rare biasanya ngak akan cocok deh dengan
lidah kita orang Indonesia. Soalnya, daging rare ini hanya matang di bagian
luarnya saja. Sekitar 80% bagian dalamnya masih berwarna merah. Nah, tingkat
kematangan rare ini yang biasanya paling diminati oleh bule-bule karena mereka
menganggap dagingnya super lembut dan juicy.
Biasanya untuk mendapatkan tingkat kematangan ini, daging di
bagian dalam harus berada pada suhu sekitar 48 – 50°C. Kamu bisa cek dengan
menggunakan termometer makanan. Oh ya, pastikan mengeceknya ketika daging baru
saja dipindahkan dari atas grill pan ke piring ya, jangan ketika di atas sumber
panas langsung. Nah, kalau pakai tangan, coba deh dengan tangan kiri, tempelkan
jempol kanan dan telunjukmu. Terus, tekan-tekan bagian bawah jempol. Begitulah
kira-kira gambaran keempukan daging rare.
2. Medium Rare
Nah kalau medium rare mirip seperti rare. Hanya saja daging
yang sudah matang lebih banyak. Kalau dibandingkan dengan rare, sekitar 60%
saja daging bagian dalamnya yang masih berwarna merah. Istilahnya steak
setengah matang. Kalau bule Prancis biasa makan steak medium rare ini dengan
salad.
Dengan termometer makanan, daging bagian dalam medium rare
harus bersuhu 55-60°C. Tekstur dagingnya juga juicy dan lembut. Sekarang coba
temukan jempol kiri dan jari tengah kirimu. Pegang lagi bagian bawah jempol.
3. Medium
Tingkat kematangan medium inilah yang menjadi standar
kelezatan daging steak di berbagai negara. Tekstur daging tentunya sudah tidak
se-juicy rare atau medium rare lagi ya.
Daging steak medium punya warna cokelat lebih banyak dan
hanya sedikit saja warna pink di dalam, mungkin sekitar 40%. Kalau menurut
pecinta steak yang orang asli Indonesia, tingkat kematangan steak ini jadi
tingkat paling favorit dan enak untuk menikmati steak. Biasanya daging dalamnya
kalau diukur akan bersuhu 60-65°C. Cara mengukurnya coba gabungkan jempol
dengan jari manis, tekan bagian bawah jempol.
4. Medium Well
Tingkat medium well biasanya adalah tingkat yang mulai bisa
ditolerir di lidah orang Indonesia pada umumnya. Dagingnya sudah hampir matang
seluruhnya, tapi masih terasa sedikit juicy. Masih ada sedikit warna pink di
dalamnya, sekitar 20%.
Biasa daging dalam akan bersuhu sekitar 65-69°C kalau diukur
dengan termometer makanan. Cara mengukurnya sama dengan medium, hanya saja kita
bisa melihat lagi dengan warnanya yang lebih cokelat dibanding medium.
5. Well Done
Kalau kamu suka makan steak dengan tingkat kematangan yang
sempurna alias benar-benar menyeluruh, well done-lah pilihannya. Kamu ngak
bakalan menemukan sedikit pun rona merah di bagian dalam. Tekstur daging tentunya
jadi lebih keras dan sudah tidak juicy lagi, karena semua lemak sudah
terpanggang habis.
Kalau dari segi penampilan, warna sudah pasti cokelat dan
agak kering. Biasanya daging dalam akan bersuhu sekitar 70-90°C. Untuk
Mengukurnya, gabungkan jempol dengan kelingking lalu rasakan daging di bawah
jempolmu. Begitulah keempukan daging well done terasa.
Sekadar informasi juga, kalau di restoran itu daging steak
dijual dalam berbagai jenis potongan loh. Hal ini juga menunjukkan dari bagian
tubuh sapi mana daging ini berasal karena taste dan tekstur yang dihasilkan
tentunya akan berbeda pula.
Sumber:https://resepkoki.id/5-tingkat-kematangan-steak/
Belum ada Komentar untuk "5 Tingkat Kematangan Steak"
Posting Komentar