6 Jens Bumbu Wajib Khas Jepang
Minggu, Agustus 25, 2019
Tulis Komentar
Salah satu hal yang saya sukai dari masakannya itu adalah
karena rasanya yang sangat khas, tentu saja dari racikan bumbu-bumbu yang juga
khas Jepang.
Nah, apa saja sih bumbu khas yang sering digunakan dalam
masakan Jepang? Yuk, intip informasinya di bawah ini!
1. Miso
Bumbu khas Jepang pertama yang akan kita bahas adalah miso.
Miso terbuat dari fermentasi kacang kedelai, beras, dan beberapa bahan makanan
lainnya yang dicampur bersama garam. Tekstur miso mirip seperti pasta atau
selai kacang dengan warna yang bervariasi yaitu mulai dari krem agak kuning,
cokelat muda, cokelat tua, sampai agak kehitaman. Sedangkan untuk rasanya
sendiri, berbeda-beda tergantung bahan pembuatan dan lamanya proses fermentasi
yang dilakukan.
Beberapa jenis miso yang paling sering digunakan seperti
shiro miso yang berwarna krem kekuningan dengan rasa lembut, aka miso yang
berwarna merah dengan rasa lebih tajam dibanding shiro miso, dan awase miso
yang merupakan kombinasi kedua miso tadi sehingga menghasilkan citarasa unik.
Kegunaan umum miso pada masakan yaitu digunakan untuk membuat sup atau kuah
ramen dan masakan jepang lainnya, serta dijadikan bumbu untuk merendam
(marinasi) ikan atau daging.
2. Kombu
Kombu adalah rumput laut kering yang merupakan bahan utama
pembuatan dashi, atau kaldu khas Jepang. Biasanya, kombu dijual dalam bentuk
lembaran hitam berbagai ukuran yang keras, datar, dan kering, dan terdapat
bubuk hitam di bagian permukaannya.
Nah, sebelum dimasak, bubuk hitam ini harus dibersihkan
dengan cara dilap dengan kain yang lembap. Kombu tidak boleh dicuci dengan air
ya karena akan mempengaruhi rasanya. Untuk penggunaannya, kombu biasa direbus
bersama sayuran dan daging, dimasak bersama nasi untuk sushi, atau diolah
menjadi lauk sebagai teman makan nasi.
3. Dashi
Dashi merupakan kaldu dasar yang sering digunakan dalam
pembuatan setiap masakan Jepang. Saking pentingnya dashi, kaldu yang satu itu
mendapat julukan “nyawa dalam masakan” di Jepang lho! Seperti yang saya
sebutkan di poin sebelumnya, dashi terbuat dari air rebusan konbu dan
katsuobushi, atau ikan cakalang yang diawetkan dengan proses yang sangat
panjang. Dashi ini terlihat bening dengan warna kekuningan, dengan rasa ringan
dan juga segar.
Jika anda ingin yang lebih praktis, sekarang sudah tersedia
dashi instan dalam bentuk serbuk yang tinggal dimasak bersama air mendidih.
Dashi instan akan menghasilkan kaldu dengan warna bening, namun rasanya jauh
lebih kuat dibanding dashi alami. Dashi biasa digunakan untuk membuat campuran
udon, aneka sup, kuah ramen, sampai olahan nasi.
4. Shoyu
Shoyu sering juga disebut sebagai soy sauce atau kecap asin,
karena terbuat dari fermentasi kacang kedelai, tepung, dan garam. Warna dari
shoyu ini cokelat tua dengan tekstur yang cair. Untuk rasanya sendiri, gurih
khas kacang kedelai. Aromanya pun mirip seperti aroma kecap. Dalam masakan,
shoyu biasa digunakan untuk membuat sukiyaki, yakiniku, sashimi, atau sushi.
Kadang, shoyu juga digunakan untuk merendam daging.
Di pasaran, shoyu biasanya dijual dalam kemasan botol
berbagai ukuran, dengan beberapa jenis seperti: shoyu koikuchi yang merupakan
shoyu standar, shoyu usukuchi yang memiliki rasa lebih asin dan tajam, sashimi
shoyu yang khusus untuk bersantap sashimi dengan warna hitam seperti tinta dan
rasanya yang manis, tamari shoyu yang memiliki tekstur kental dan rasa yang
tidak terlalu asin, serta shiro soyu yang memiliki rasa paling ringan pada
masakan Jepang.
5. Mirin
Berbeda dari jenis bumbu khas Jepang lainnya, mirin atau
rice wine ini terbuat dari beras yang difermentasi sedemikian rupa sampai
berbentuk minuman. Mirin mengandung alkohol sekitar 14-15% dengan tinggi
kandungan gula sekitar 40-50%, sehingga rasanya manis dan sedikit asam. Mirin
ini bertekstur cair dengan warna bening kekuningan, dan dikemas dalam botol
yang higienis dan transparan.
Pada masakan, mirin bermanfaat untuk mengurangi bau amis
daging atau ikan dan menambah rasa manis serta aroma harum pada masakan. Selain
itu, mirin juga sering digunakan sebagai campuran dalam pembuatan saus
kabayaki, saus soba, saus tentsuyu, dan saus teriyaki. Mirin juga sering
dicampurkan ke dalam rebusan sayur atau daging. Bagi anda yang muslim, tidak
disarankan mengonsumsi makanan Jepang yang mengandung mirin ya, karena bahan
ini tergolong nonhalal.
6. Sesame oil
Sesame oil atau minyak wijen adalah minyak yang diekstraksi
dari biji wijen. Tekstur dari sesame oil ini kental seperti minyak dengan warna
kuning yang bening hingga kuning gelap. Aroma wijennya kuat, sedangkan rasanya
sendiri khas biji wijen yang akan menyumbangkan citarasa khas seperti terbakar
atay gosong. Untuk fungsinya dalam masakan, sesame oil paling sering digunakan
untuk bumbu rendaman daging, saus salad, aneka tumisan, dan menggoreng aneka
tempura.
Terlihat kan bahwa bumbu khas Jepang di atas memiliki rasa,
tesktur, aroma, dan kegunaannya masing-masing dalam masakan. Anda tinggal
menyesuaikan bumbu dengan masakan yang akan dibuat, sehingga anda tidak akan
keliru dalam penggunaannya.
Sumber:https://resepkoki.id/6-bumbu-wajib-khas-jepang/
Belum ada Komentar untuk "6 Jens Bumbu Wajib Khas Jepang"
Posting Komentar