6 Jenis Tempat dan Alat Saji Makanan Tradisional
Jumat, Agustus 30, 2019
Tulis Komentar
Selain lebih pas dengan ‘suasana’ sajian, alat saji ini biasa
lebih aman karena tidak mudah pecah bila terjatuh. Berikut akan rangkumkan
mengenai aneka macam alat saji makanan tradisional yang bisa ditemukan di
Indonesia.
1. Wadah anyaman bambu
Sesuai namanya, wadah anyaman bambu ini terbuat dari bambu yang
dianyam sampai berbentuk seperti wadah dengan berbagai bentuk dan fungsinya
masing-masing. Anyaman bambu berbentuk persegi sedang lebih sering disebut
besek, dan biasa digunakan untuk wadah nasi selametan atau nasi berkat, nasi
gudeg, atau wadah pembungkus oleh-oleh daerah seperti getuk goreng dan tahu aci
khas Tegal. Ada juga wadah anyaman bambu berbentuk silinder tinggi yang biasa
digunakan untuk wadah peuyeum khas Jawa Barat, bentuk bulat pipih untuk alas
nasi kuning tumpeng, sampai anyaman bambu berbentuk seperti bakul nasi.
Kelebihan dari wadah anyaman bambu ini adalah mampu membuat
makanan lebih tahan lama, karena celah udaranya hanya sedikit. Sedangkan
kekurangannya adalah wadah cepat rusak, rentan basah, dan menyerap air.
2. Wadah gerabah
Wadah gerabah adalah wadah tradisional yang terbuat dari tanah
liat yang sudah dibakar agar kuat. Wadah gerabah ini memiliki banyak jenis
seperti mangkuk, piring, kuali, cangkir, teko, dan kendi. Bentuk dari wadah
gerabah biasanya cenderung bulat dan cekung. Kuali gerabah banyak digunakan
untuk tempat memasak soto, sehingga sebutannya lebih populer dengan soto kuali.
Atau digunakan untuk menaruh es dawet/cendol pada penjaja yang masih
tradisional.
Kelebihan dari wadah gerabah ini adalah kuat dan tahan lama. Namun
gampang lembap karena menyerap air, sehingga harus dijemur setelah dicuci
hingga benar-benar kering.
3. Wadah enamel
Versi jadul wadah enamel terbuat dari bahan kaleng berlapis
enamel. Namun sekarang sudah banyak alat yang berbahan besi atau aluminium yang
juga berlapis enamel. Bentuk dari wadah enamel ini sangat bervariasi. Dari
mulai piring, mangkok, gelas, wadah nasi, sampai alat masak.
Wadah enamel memiliki kelebihan yaitu tahan lama. Warna dan
motifnya pun cantik. Hanya saja wadah enamel ini rentan terkelupas dan berkarat
jika tergores, sehingga zat kimia tanpa sadar bisa terikut dalam makanan.
4. Wadah tempurung kelapa
Wadah dari tempurung kelapa ini berbentuk mangkok dan biasa
digunakan untuk menyajikan makanan berkuah seperti soto, bakso, hingga minuman
khas tradisional. Tak hanya itu, tempurung kelapa juga bisa dibuat menjadi
sendok dan garpu yang cantik. Biasanya, tempurung kelapa yang digunakan untuk
menyajikan makanan sudah diamplas dan diproses sedemikian rupa agar teksturnya
lebih halus dan tidak tajam saat digunakan.
Kekurangan dari tempurung kelapa ini adalah mudah pecah jika
terjatuh, jadi harus benar-benar diperhatikan penggunaannya.
5. Wadah daun pisang
Berbeda dengan wadah lainnya, fungsi daun pisang lebih sebagai
alas makanan. Daun pisang memiliki kelebihan yaitu murah, aman, wangi, dan bisa
mempercantik tampilan makanan. Hanya saja daun pisang ini mudah sobek, jadi
tidak bisa dipindah-pindah sembarangan.
Sebenarnya, masih ada daun lain yang digunakan untuk alas makan
seperti daun jati, daun mangkok, daun kelapa, daun ganyong, daun bambu, dll.
Tapi daun-daun tersebut sulit ditemukan sehingga sering diganti dengan daun
pisang.
6. Wadah kayu
Anda mungkin masih jarang menemukan wadah saji atau makanan
berbahan dasar kayu ini di pasaran, karena memang biasanya wadah kayu dijual
terbatas sejumlah permintaan, atau digunakan hanya sebatas souvenir dan hasil
kerajinan (craft).
Kelebihan dari wadah kayu ini ialah aman dan sangat kuat. Hanya
saja harganya kurang bersahabat karena bergantung dari kualitas kayu yang
digunakan. Kayu haruslah jenis kayu keras yang kokoh dan tidak mudah menyerap
air agar awet serta tidak mudah berjamur.
Sumber:https://resepkoki.id/6-tempat-dan-alat-saji-makanan-tradisional-khas-indonesia/
Belum ada Komentar untuk "6 Jenis Tempat dan Alat Saji Makanan Tradisional "
Posting Komentar