6 Jenis Bahan Pewarna Hitam Alami Pada Makanan
Selasa, September 03, 2019
Tulis Komentar
Pemberian warna pada makanan menjadi salah satu trik agar
makanan terlihat menarik. Sebut saja seperti kunyit dan daun suji. Kedua bahan
tersebut menghasilkan warna cerah pada makanan. Lantas, bagaimana dengan warna
gelap seperti hitam? Ada banyak makanan yang tersaji lezat dengan warna
hitamnya yang ngejreng atau mencolok. Sebut saja rawon, bolu ketan hitam, dan
tumis cumi hitam. Ketiga makanan tersebut menggunakan pewarna hitam yang
berbeda. Untuk lebih jelasnya, yuk kenali bahan pewarna hitam berikut ini.
1. Kluwak
Seperti abu merang, kluwak juga sering dijadikan pewarna
makanan tradisional. Kluwak umumnya terdapat pada salah satu hidangan Jawa
Timur, yakni rawon. Cara menggunakan kluwak tidak terlalu rumit. Kluwak harus
dikeluarkan dari kulit cangkang pembungkusnya dengan cara
dipecahkan/dihancurkan. Anda bisa menggunakan alat pemukul cobek untuk
memecahkannya.
Setelah dikeluarkan, barulah kluwak dapat diolah bersama
dengan bumbu-bumbu lainnya. Semakin banyak kluwak yang digunakan, semakin pekat
juga warna hitamnya. Ketika memilih kluwak, anda harus berhati-hati. Terdapat
daging kluwak yang rasanya pahit. Jadi, pastikan kluwak anda berwarna hitam
pekat dan tidak pahit, ya!
2. Tinta Cumi
Tinta cumi juga termasuk salah satu bahan pewarna hitam pada
makanan. Selain memberikan warna hitam, tinta cumi juga menambah aroma dan rasa
makanan. Tinta cumi mengandung asam glutamat dan asam amino yang memiliki rasa
gurih. Oleh karena itu, bahan pewarna ini lebih cocok digunakan di makanan
gurih. Misalnya seperti tumis cumi, nasi goreng, spaghetti, hingga roti burger.
Namun ingat, anda yang alergi seafood tidak boleh menggunakannya.
3. Coklat Bubuk Hitam
Coklat bubuk hitam cocok digunakan pada makanan manis. Mulai
dari cake, biskuit, hingga kukis. Ada berbagai jenis coklat bubuk hitam yang
dapat anda gunakan. Misalnya seperti super dark cocoa powder serta cocoa powder
Noir Black. Coklat bubuk ini dapat anda dapatkan di toko bahan kue.
4. Tepung Ketan Hitam
Sesuai namanya, tepung ini berasal dari beras ketan hitam.
Sebenarnya, tepung ketan hitam merupakan bahan utama pada makanan. Namun secara
tidak langsung, tepung ini juga memberikan warna hitam pada makanan olahannya.
Salah satu makanan yang menggunakan tepung ketan hitam ialah bolu ketan hitam.
Sayangnya, warna makanan dari tepung ketan hitam tidaklah terlalu pekat. Jadi,
bila ingin warnanya lebih pekat, anda bisa menambahkan jenis pewarna hitam
lainnya.
5. Abu Merang
Abu merang merupakan bahan pewarna hitam yang berbentuk
bubuk kering. Bubuk ini didapat dari hasil pembakaran merang. Merang sendiri
merupakan batang padi yang telah mengering. Setelah dibakar hingga berubah
seperti abu, merang direndam dalam air. Kemudian, abu akan mengendap ke dasar
wadah. Endapan itulah yang diambil sebagai pewarna. Abu merang terbilang sudah
lama dijadikan sebagai pewarna makanan tradisional. Beberapa contohnya ialah
kue jongkong serta dawet ireng.
6. Arang Bambu
Arang bambu merupakan pewarna hitam makanan yang berbentuk
bubuk. Arang bambu yang digunakan bukanlah arang sisa pembakaran. Melainkan
berasal dari zat karbon yang telah melalui tahap pemurnian. Tidak heran, harga
arang bambu terbilang relatif mahal. Karena tidak mengubah cita rasa, arang
bambu dapat digunakan untuk semua jenis makanan, asin maupun gurih. Anda dapat
memperoleh arang bambu di toko bahan kue.
Meskipun tidak disadari, ternyata bahan pewarna hitam pada
makanan cukup beragam. Setiap bahan pewarna tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda. Ada yang cocok untuk makanan manis, makanan asin, serta keduanya.
Jadi, anda harus menyesuaikannya dengan masakan yang hendak dibuat.
Sumber:https://resepkoki.id/6-jenis-bahan-pewarna-hitam-alami-pada-makanan/
Belum ada Komentar untuk "6 Jenis Bahan Pewarna Hitam Alami Pada Makanan"
Posting Komentar