6 Jenis Bahan Pewarna Hitam Alami Pada Makanan


Pemberian warna pada makanan menjadi salah satu trik agar makanan terlihat menarik. Sebut saja seperti kunyit dan daun suji. Kedua bahan tersebut menghasilkan warna cerah pada makanan. Lantas, bagaimana dengan warna gelap seperti hitam? Ada banyak makanan yang tersaji lezat dengan warna hitamnya yang ngejreng atau mencolok. Sebut saja rawon, bolu ketan hitam, dan tumis cumi hitam. Ketiga makanan tersebut menggunakan pewarna hitam yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, yuk kenali bahan pewarna hitam berikut ini.

1. Kluwak


Seperti abu merang, kluwak juga sering dijadikan pewarna makanan tradisional. Kluwak umumnya terdapat pada salah satu hidangan Jawa Timur, yakni rawon. Cara menggunakan kluwak tidak terlalu rumit. Kluwak harus dikeluarkan dari kulit cangkang pembungkusnya dengan cara dipecahkan/dihancurkan. Anda bisa menggunakan alat pemukul cobek untuk memecahkannya.

Setelah dikeluarkan, barulah kluwak dapat diolah bersama dengan bumbu-bumbu lainnya. Semakin banyak kluwak yang digunakan, semakin pekat juga warna hitamnya. Ketika memilih kluwak, anda harus berhati-hati. Terdapat daging kluwak yang rasanya pahit. Jadi, pastikan kluwak anda berwarna hitam pekat dan tidak pahit, ya!

2. Tinta Cumi


Tinta cumi juga termasuk salah satu bahan pewarna hitam pada makanan. Selain memberikan warna hitam, tinta cumi juga menambah aroma dan rasa makanan. Tinta cumi mengandung asam glutamat dan asam amino yang memiliki rasa gurih. Oleh karena itu, bahan pewarna ini lebih cocok digunakan di makanan gurih. Misalnya seperti tumis cumi, nasi goreng, spaghetti, hingga roti burger. Namun ingat, anda yang alergi seafood tidak boleh menggunakannya.

3. Coklat Bubuk Hitam

Coklat bubuk hitam cocok digunakan pada makanan manis. Mulai dari cake, biskuit, hingga kukis. Ada berbagai jenis coklat bubuk hitam yang dapat anda gunakan. Misalnya seperti super dark cocoa powder serta cocoa powder Noir Black. Coklat bubuk ini dapat anda dapatkan di toko bahan kue.

4. Tepung Ketan Hitam

Sesuai namanya, tepung ini berasal dari beras ketan hitam. Sebenarnya, tepung ketan hitam merupakan bahan utama pada makanan. Namun secara tidak langsung, tepung ini juga memberikan warna hitam pada makanan olahannya. Salah satu makanan yang menggunakan tepung ketan hitam ialah bolu ketan hitam. Sayangnya, warna makanan dari tepung ketan hitam tidaklah terlalu pekat. Jadi, bila ingin warnanya lebih pekat, anda bisa menambahkan jenis pewarna hitam lainnya.

5. Abu Merang

Abu merang merupakan bahan pewarna hitam yang berbentuk bubuk kering. Bubuk ini didapat dari hasil pembakaran merang. Merang sendiri merupakan batang padi yang telah mengering. Setelah dibakar hingga berubah seperti abu, merang direndam dalam air. Kemudian, abu akan mengendap ke dasar wadah. Endapan itulah yang diambil sebagai pewarna. Abu merang terbilang sudah lama dijadikan sebagai pewarna makanan tradisional. Beberapa contohnya ialah kue jongkong serta dawet ireng.

6. Arang Bambu


Arang bambu merupakan pewarna hitam makanan yang berbentuk bubuk. Arang bambu yang digunakan bukanlah arang sisa pembakaran. Melainkan berasal dari zat karbon yang telah melalui tahap pemurnian. Tidak heran, harga arang bambu terbilang relatif mahal. Karena tidak mengubah cita rasa, arang bambu dapat digunakan untuk semua jenis makanan, asin maupun gurih. Anda dapat memperoleh arang bambu di toko bahan kue.


Meskipun tidak disadari, ternyata bahan pewarna hitam pada makanan cukup beragam. Setiap bahan pewarna tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Ada yang cocok untuk makanan manis, makanan asin, serta keduanya. Jadi, anda harus menyesuaikannya dengan masakan yang hendak dibuat.

Sumber:https://resepkoki.id/6-jenis-bahan-pewarna-hitam-alami-pada-makanan/

Belum ada Komentar untuk "6 Jenis Bahan Pewarna Hitam Alami Pada Makanan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel