Apa Bedanya Martabak Telur Dengan Martabak Mesir
Jumat, September 06, 2019
Tulis Komentar
Martabak telur adalah kudapan yang dibuat dari adonan tepung
dengan isian telur, daging berbumbu, dan daun bawang. Nantinya, adonan tersebut
dipipihkan, diberi isian, dan digoreng hingga matang. Hampir di tiap sudut
jalan, ada saja penjual martabak telur yang dibarengi dengan martabak manis.
Tapi, martabak telur umumnya tidak dimakan di tempat, alias dikemas dalam kotak
dan dinikmati di rumah masing-masing bersama sausnya.
Namun di beberapa daerah atau RM Padang, ternyata ada yang
mirip dengan martabak telur, yakni martabak mesir atau martabak kubang.
Sekilas, keduanya sama-sama terbuat dari adonan tepung yang diberi isian.
Selain itu, keduanya juga martabak versi gurih. Tapi keduanya tetap berbeda
lho, oleh karenanya simak yang satu ini agar tak tertukar!
Bentuk kenampakan & rasa martabak telur vs martabak
mesir
Secara harafiah, martabak berasal dari bahasa Arab yang
berarti “dilipat” atau “berlapis”. Kedua martabak ini punya kenampakan yang
sama, yakni adonan terigu yang diberi isian dan dilipat-lipat seperti amplop
selama proses goreng. Tekstur kulitnya renyah dan kecoklatan. Kita pun baru
bisa melihat isiannya ketika martabak sudah dipotong-potong.
Nah soal rasa, kita bisa langsung membedakannya, nih. Isian
martabak telur dan martabak mesir ternyata cukup berbeda dimana isian daging
dalam martabak mesir dimasak dengan bumbu rempah yang banyak. Bahkan tak
tanggung-tanggung, bumbu rempahnya sangat beragam seperti halnya rendang atau
gulai. Wih mantap, kan? Selain daging, kadang juga ditambahkan jamur atau
bawang bombay untuk menambah citarasa. Pokoknya, isian martabak mesir lebih
“ekstra” daripada martabak telur deh!
Asal usul martabak telur vs martabak mesir
Bicara asal-usul, kedua martabak di atas berasal dari bangsa
yang sama, yakni Timur Tengah. Dulu bangsa Timur Tengah dan India berlayar ke
Indonesia untuk berdagang rempah. Sembari berdagang, terjadilah akulturasi
dalam beberapa aspek budaya, dan salah satunya adalah kuliner. Martabak sendiri
tersinpirasi dari mutabbaq, yakni sajian berupa roti prata atau flat bread yang
diberi aneka isian berbumbu. Bisa dibilang, roti prata adalah karbohidrat pokok
bangsa Timur Tengah dan India, oleh sebab itu banyak sekali olahan dan lauk
pauk yang biasa disajikan dengannya.
Sejarah martabak telur berbeda dengan martabak mesir bila
ditinjau dari lokasi dan siapa inventornya. Martabak mesir pertama kali
dikenalkan di Kubang, Sumatera Barat. Oleh karenanya, banyak orang juga
menyebut martabak mesir sebagai martabak kubang. Nah konon, mutabbaq dibawa
oleh bangsa Arab dan India berkulit hitam, yang kemudian dikira bangsa Mesir oleh
masyarakat setempat. Terlepas dari itu, masyarakat Indonesia menyukai mutabbaq
ini dan coba membuatnya sendiri dengan bumbu khas Minang. Awalnya, mereka
memasukkan potongan daging rendang ke dalam mutabbaq, tapi lama kelamaan bisa
dibuat dengan daging giling jenis apapun yang dimasak dengan banyak bumbu
rempah.
Sedangkan martabak telur berasal dari Pulau Jawa, tepatnya
di Semarang (Jawa Tengah). Penemunya adalah dua orang sahabat bernama Abdullah
bin Hasan al-Malibary dan Ahmad bin Abdul Karim. Ahmad, seorang pemuda asal
Lebaksiu, bertemu dengan Abdullah yang berkebangsaan Arab di Semarang. Abdullah
yang konon adalah koki handal pun memperkenalkan masakan khas bangsanya yaitu
mutabbaq. Dari sana, mereka meramu resep mutabbaq baru yang disesuaikan dengan
lidah lokal dan dapat disantap oleh semua kalangan. Hampir semua bahannya
diubah, seperti daging kambing yang diganti daging sapi dan ayam. Serta
pemakaian rempah kuat yang kemudian “diperhalus” dengan sentuhan bumbu Jawa.
Mereka pula yang mengganti telur ayam dengan telur bebek karena rasanya lebih
gurih dan mantap.
Bahan & cara pembuatan martabak telur vs martabak mesir
Ada dua jenis kelompok bahan dalam pembuatan martabak, yakni
bahan kulit dan bahan isian. Secara garis besar, bahan pembuatan adonan kulitnya
sama saja, yakni terigu protein tinggi, minyak, air, dan garam secukupnya.
Siapkan juga minyak untuk merendam adonan kulit yang sudah diulen kalis.
Untuk isiannya, keduanya memakai daun bawang, telur, dan
daging giling. Telurnya bisa pilih antara telur ayam dan telur bebek, sedangkan
dagingnya bisa pakai daging giling ayam atau sapi. Untuk bumbu daging martabak
telur umumnya lebih sederhana, yakni bawang bombay, bawang putih, dan
garam-merica secukupnya. Sedangkan bumbu daging martabak mesir adalah bawang
merah, bawang putih, pala, lengkuas, jahe, jintan, bunga lawang, daun atau
bubuk kari, daun salam, dan bahkan santan.
Salah satu keunikan lain yang membedakan citarasa keduanya
adalah bahan minyaknya. Martabak telur umumnya menggunakan minyak kelapa untuk
menggoreng martabak, sedangkan martabak mesir pakai margarin atau minyak samin.
Cara membuat
Adonan kulit martabak dibuat dengan mencampurkan terigu,
minyak, dan garam hingga merata. Perlahan, tuangkan air secukupnya hingga
membentuk adonan yang bisa diulen. Lakukan proses menguleni adonan hingga kalis
elastis. Bagi adonan jadi bulatan kecil lalu letakkan dalam sebuah wadah. Tuang
minyak ke atasnya dan diamkan selama kurang lebih 30-60 menit. Perendaman ini
dilakukan supaya adonan kulit tidak mudah sobek ketika dilebarkan dan terasa
lebih garing ketika digoreng.
Untuk bahan isian daging, tumis bumbu terlebih dulu.
Masukkan daging giling lalu aduk merata. Tambahkan gula, garam, dan merica
secukupnya, lalu tes rasa. Tumis hingga isian cukup kering dan matang.
Di dalam sebuah wadah, campurkan telur, irisan daun bawang,
bawang bombay (khusus martabak mesir), dan tumis daging. Kocok rata lalu
sisihkan. Ambil sebuah bulatan adonan dan pipihkan. Anda bisa masukkan bahan
isian sebelum adonan kulit diletakkan di atas wajan datar ataupun setelahnya.
Panaskan wajan datar dan beri sedikit minyak atau margarin. Letakkan adonan
kulit pipih di atasnya beserta isian, lalu lipat seperti amplop. Goreng hingga
matang dengan cara membolak-balikkan martabak jika memang sudah set. Iris
selagi hangat.
Penyajian martabak telur vs martabak mesir
Bila kita membeli martabak gurih di kedai kaki lima,
seringnya martabak yang sudah matang akan dipotong dan langsung dikemas dalam
wadah kotak. Kedua jenis martabak ini sama-sama disajikan dengan kuah cuko yang
terasa pedas-asam. Kuah cuko dibuat dari gula merah, air asam atau cuka, air,
dan garam secukupnya. Selain itu, ditambahkan pula potongan wortel, bawang
merah, timun, dan cabe rawit. Namun, campuran kuah cuko untuk martabak mesir
lebih sederhana nih, yakni potongan bawang bombay, cabe rawit, dan tomat.
Martabak telur biasanya disantap dengan mengambil sepotong
bagian martabak lalu dicelupkan pada kuah cuko. Martabak mesir sebetulnya tak
jauh beda. Tapi kalau anda pergi ke rumah makan khas Minang atau Sumatera, kuah
cuko juga bisa langsung dituangkan ke atas sepiring martabak mesir yang sudah
dipotong-potong.
Sumber:https://resepkoki.id/apa-bedanya-martabak-telur-martabak-mesir/
Belum ada Komentar untuk "Apa Bedanya Martabak Telur Dengan Martabak Mesir"
Posting Komentar