4 Cara Membuat Roti Tanpa Ulen Elastis
Rabu, Agustus 28, 2019
Tulis Komentar
Roti adalah pilihan utama saya untuk mengganjal perut. Jenis
panganan ini pastinya tak sulit ditemukan, entah di supermarket, toko
kelontong, warung kecil, bahkan terkadang dijajakan lewat depan rumah. Namun di
lain waktu, saya pun coba-coba bikin roti di rumah karena pengaruh resep-resep
roti yang bertebaran di internet maupun buku resep. Hitung-hitung jadi tukang
roti untuk diri sendiri, kan?
Awalnya senang-senang saja karena puas dengan hasil roti
yang mengembang, tapi ada satu hal yang bikin malas dan saya harap bisa
di-skip: menguleni adonan. Tentunya proses menguleni ini butuh waktu yang tak
sebentar plus kalau mau berhasil, adonannya harus elastis ketika ditarik. Hmm
jujur, saya sendiri ‘agak sulit’ mendapatkan tekstur yang benar-benar kalis.
Namun secercah harapan datang ketika melihat resep roti tanpa ulen.
Coba-mencoba, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan saat membuat jenis
roti ini. Yuk, langsung saja simak di bawah ini!
1. Pastikan raginya masih aktif
Roti yang mengembang naik itu pastinya terlihat cantik, ya?
Nah, proses mengembang ini adalah bukti ragi yang aktif. Ragi adalah bahan pengembang “yang hidup”
ketika dicampur dengan beberapa bahan seperti terigu, garam, dan gula. Bahan
ini akan menurun kualitasnya jika mendekati tanggal kadaluarsa atau disimpan
dengan tidak tepat. Jika menurun, otomatis ragi tak dapat mengembangkan roti
dengan baik.
Cara tahu ragi masih aktif adalah campurkan dalam air
hangat. Tunggu bebeberapa saat hingga muncul buih-buih kecil di permukaan
larutan ragi. Kalau tidak muncul buih, sebaiknya ragi tidak dipakai karena
sudah jelek kualitasnya. Kalau ingin aktif lebih cepat, anda bisa tambahkan
gula saat melarutkan ragi dalam air hangat.
2. Ayak bahan kering sebelum dicampurkan dalam adonan
Sebagian besar resep roti dan kue mengharuskan bahan
keringnya diayak sebelum dicampur ke adonan. Sebetulnya, proses mengayak ini
tak hanya menguraikan gumpalan bahan kering, tapi juga mempengaruhi hasil akhir
panggangan. Roti dengan bahan kering yang diayak akan terasa lebih ringan dan
lembut teksturnya. Sebab, bahan kering yang sudah diayak akan jauh lebih mudah
tercampur dengan bahan-bahan lain.
3. Pakai air hangat untuk adonan
Air hangat pastinya bisa lebih menyatu dengan bahan kering
seperti terigu. Di sisi lain, air hangat ini juga bisa mempercepat fermentasi
roti, lho. Fermentasi roti (proofing) adalah proses pengembangan roti yang
dilakukan oleh ragi. Jadi setelah tercampur rata, adonan yang berisi ragi harus
didiamkan selama beberapa saat supaya bisa melakukan proses fermentasi ini.
Jika berhasil, adonan akan mengembang dua kali lebih besar dari semula.
Ragi bisa bekerja dengan baik dalam suhu hangat, makanya
seringkali proses fermentasi dilakukan di suhu ruang. Dengan menambahkan air
hangat, proses fermentasi akan berlangsung lebih cepat dan kita bisa lebih
hemat waktu, deh!
4. Diamkan adonan roti sebelum dimasukkan ke oven
Sebelum masuk dalam oven, adonan roti yang sudah ditata di
atas loyang sebaiknya didiamkan dulu supaya bisa mengembang lagi. Jadi jika
sebelumnya adonan sudah mengalami fermentasi roti, maka yang ini adalah
fermentasi kedua sebelum dimasukkan ke oven. Tujuannya untuk memastikan apakah
ragi masih aktif dengan baik atau tidak. Jika roti tidak mengembang saat
fermentasi kedua, maka roti tidak akan mengembang sempurna saat dipanggang
nanti.
Sumber:https://resepkoki.id/4-tips-membuat-roti-tanpa-ulen-elastis/
Belum ada Komentar untuk "4 Cara Membuat Roti Tanpa Ulen Elastis"
Posting Komentar