Apa Bedanya Oncom Dengan Tempe
Rabu, September 04, 2019
Tulis Komentar
Tempe adalah bahan hasil fermentasi kacang kedelai yang kaya
akan protein. Harganya cukup terjangkau di pasaran Indonesia dan sangat mudah
diolah menjadi aneka hidangan. Namun, bagaimana dengan oncom? Belum banyak yang
tahu bahwa bahan pangan ini bentuknya sedikit mirip dengan tempe. Sekilas
warnanya memang lebih ngejreng, tapi oncom dan tempe punya kandungan gizi,
rasa, dan cara mengolah yang berbeda, lho. Daripada tertukar, yuk simak
penjelasannya di bawah ini!
1. Bentuk kenampakan, rasa, dan aroma
Di pasaran, terutama pasar tradisional, oncom dan tempe
sering dijual berdekatan. Sekilas bentuknya pun mirip, yakni sama-sama persegi
panjang. Namun dari segi warna dan tekstur, oncom dan tempe sangatlah berbeda.
Tempe yang dijual di pasaran umumnya adalah tempe kedelai yang memiliki serabut
putih dengan kenampakan biji yang tersebar di permukaan. Teksturnya cenderung
halus dan biasanya dibungkus daun pisang atau plastik. Sedangkan oncom berwarna
merah-jingga atau hitam dan memiliki permukaan yang tak rata. Umumnya, bentuk
oncom di pasaran adalah persegi atau persegi panjang dengan ukuran besar.
Selain itu, oncom dijual dengan dibiarkan terbuka dalam wadah. Jadi saat
dibeli, oncom baru dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil.
Kalau soal rasa dan aroma, oncom memang terkesan lebih
“kuat” dari tempe. Bagi anda yang baru pertama kali mencoba mungkin kurang suka
dengan aromanya yang langu dan rasa yang kompleks. Oncom hitam sendiri memiliki
tekstur lebih kasar dan berbulir daripada oncom merah. Tak heran banyak orang
lebih memilih tempe sebagai bahan olahan karena rasanya lebih enak dan aromanya
lebih mild daripada oncom.
2. Kandungan gizi dan harga
Oncom dan tempe sama-sama mengandung protein, tapi kandungan
protein tempe lebih tinggi dibandingkan oncom. Sementara untuk jenis oncomnya,
secara spesifik oncom hitam punya protein lebih tinggi dibandingkan oncom
merah. Meskipun begitu, oncom bisa jadi bahan alternatif bagi mereka yang
kurang mampu beli tempe untuk santapan sehari-hari. Dengan harga yang lebih
terjangkau dari tempe, oncom cukup laku di pasar tradisional karena bisa
memenuhi kebutuhan protein masyarakat Indonesia. Apalagi saat harga tempe mulai
melambung tinggi, oncom bisa jadi “bintang utama” bahan berprotein yang dipilih
masyarakat, nih.
3. Proses pembuatan
Pada dasarnya, oncom dan tempe memiliki proses pembuatan
yang serupa. Oncom merupakan hasil fermentasi suatu bahan yang “berlebihan”
karena harus menunggu sporanya tumbuh supaya dianggap matang dan jadi oncom.
Spora oncom adalah bagian berwarna jingga atau hitam yang tumbuh di permukaan
itu, lho. Tapi tak perlu khawatir karena selama proses pembuatannya memakai
bahan-bahan bermutu dan dilakukan secara higenis, oncom bisa dikonsumsi dengan
aman dan berhati nyaman.
Bahan baku oncom dan tempe berbeda, nih. Umumnya, tempe
dibuat dari biji kacang kedelai, meskipun tak menutup kemungkinan dari bahan
lain seperti ampas kelapa, ampas tahu, kacang koro, kacang tanah, dan
sebagainya. Sedangkan oncom bisa dibuat dari bungkil tahu (oncom merah) dan
bungkil kacang tanah (oncom hitam). Bungkil adalah ampas bahan baku yang sudah
diambil khasiatnya, misal bungkil tahu berasal dari kedelai yang sudah
kehilangan proteinnya dan bungkil kacang tanah adalah ampas kacang kering yang
diberi ampas singkong atau tapioka.
Nantinya, bahan baku tersebut perlu direndam dalam air
bersih selama 3-5 jam supaya teksturnya agak mengembang. Selanjutnya, bahan
baku ditiriskan dan dikukus hingga matang. Proses pemberian ragi dilakukan
setelahnya dengan jenis ragi atau kapang sesuai kebutuhan. Ragi tempe biasa
memakai Rhizopus Sp. sedangkan ragi untuk oncom merah adalah Neurospora
sitophila atau N. intermedia dan oncom hitam pakai Rhizopus oligosporus. Ragi
atau kapang ini diratakan di atas bahan baku dan tunggu hingga matang. Tempe
membutuhkan 2-3 hari untuk matang sempurna dengan serabut putih yang
benar-benar menutupi biji kedelai, sedangkan oncom perlu matang lebih lama
hingga muncul spora berwarna jingga kemerahan atau hitam di seluruh permukaan.
4. Cara mengolahnya
Oncom dan tempe termasuk jenis bahan yang mudah diolah.
Oncom memiliki aroma langu yang menyengat, sehingga lebih baik dibakar,
digoreng, atau dioseng dulu sebelum dicampurkan dalam masakan supaya baunya
hilang. Namun, pengolahan ini tak wajib dilakukan karena ada sebagian orang
yang langsung memasak oncom dengan bumbu. Oncom biasa digoreng tepung, ditumis
jadi ulukutek leunca, dicampur nasi jadi nasi tutug oncom, dibuat isian serabi,
bakwan, cireng, atau combro, hingga sambal oncom.
Untuk tempe, anda bisa potong atau haluskan dulu sebelum
dicampurkan dalam masakan. Selain dicampur mentah, beberapa masakan seperti
tempe balado dan tempe bacem perlu menggoreng tempe setengah matang dulu
sebelum dimasak dengan bumbu. Tempe juga bisa ditumis jadi tempe orek, digoreng
jadi tempe mendoan, perkedel tempe, dan tempe mendol.
Sumber:https://resepkoki.id/apa-bedanya-oncom-vs-tempe/
Belum ada Komentar untuk "Apa Bedanya Oncom Dengan Tempe"
Posting Komentar