Sempol
Kamis, September 05, 2019
Tulis Komentar
Bicara
soal jajanan kaki lima, kota Malang punya tren sendiri nih, yakni sempol.
Kudapan ini sering dijajakan di sekitar sekolah, kampus, maupun lapak kaki lima
lainnya. Sempol dibuat dengan campuran
daging ayam giling, tepung tapioka, dan aneka bumbu yang digulung dengan tusuk
bambu panjang dan besar. Sekilas, kenampakkannya memang mirip otak-otak goreng
yang diselimuti telur. Namun ternyata, ada rahasia lain yang bisa membuat
jajanan ini sampai nge-hits di kota asalnya!
Darimana
datangnya sempol?
Sampai
sekarang, belum ada yang bisa memastikan dari mana asal kudapan gurih ini. Ada
banyak versi cerita yang beredar di Malang, salah satunya adalah cerita Cak
Man. Konon, ada seorang pedagang kaki lima bernama Cak Man yang jalan-jalan ke
daerah Jawa Barat. Di sana, beliau mencoba cilok dan ingin menjual versinya
sendiri di kota Malang. Beliau membuat kepalan aci (bahan dasar cilok) seperti
tempe mendol, kemudian dicelupkan pada kocokan telur dan digoreng hingga
matang.
Dulu,
penjualan Cak Man hanya pada satu sekolah saja. Dagangannya cukup laris karena
belum ada pesaing, tapi beliau mengharapkan bisnisnya bisa lebih berkembang.
Akhirnya melihat kesuksesan kudapan ini, banyak pedagang yang meniru jajanan
Cak Man. Penggunaan aci dalam jajanan ini pun lambat laun diganti dengan paha
ayam yang digiling, sehingga dinamakan “sempol” yang berarti paha ayam.
Selain
cerita di atas, ada juga versi lain yang mengatakan bahwa sempol adalah kudapan
khas desa Sempol, Malang Selatan. Hal ini bisa saja benar, karena sempol memang
lebih dulu populer di daerah Malang Selatan.
Namun
yang pasti, sempol dijajakan berkeliling dengan jenis sate-satean lain seperti
sate sosis, sate bakso, cilok, maupun cimol. Para pedagang biasa memakai
gerobak atau motor agar lebih mudah menjangkau pelanggan. Kadang orang Malang
juga sering menyamakan sempol dengan oden, yakni jajanan khas Jepang dan Korea
yang ditusuk dengan bambu dan dicelupkan pada air rebusan. Bedanya, sempol
perlu dilumuri telur dan digoreng hingga coklat keemasan.
Bahan
dan cara membuat sempol
Sempol
memang sangat populer di Malang, tapi kudapan ini belum banyak ditemukan di
daerah lain. Tak perlu bingung, bahan pembuatan sempol mudah ditemukan di
pasaran. Meskipun versi originalnya dibuat dengan daging ayam, sempol juga bisa
pakai daging udang, ikan tenggiri, cumi, dan sebagainya. Siapkan juga tepung
tapioka atau tepung sagu, telur (untuk dicampurkan dengan daging dan untuk
pelapis sempol), bawang putih, bawang merah, daun bawang, dan garam-merica
bubuk secukupnya.
Gunakan
daging yang sudah digiling agar lebih mudah jadi adonan. Di dalam blender atau
food processor, masukkan daging giling, tepung tapioka, telur, bawang putih,
bawang merah, daun bawang, dan garam-merica secukupnya, lalu blender hingga
cukup halus. Setelah jadi adonan, ambil dengan sendok dan kepalkan pada
tusukkan bambu. Rebus dalam air mendidih selama 15-20 menit lalu tiriskan.
Ambil telur lagi dan kocok lepas. Celupkan sempol yang sudah direbus dalam
kocokan telur, lalu goreng hingga coklat keemasan. Simple, kan?
Nah
sekilas, sempol ini mirip otak-otak, ya. Namun tenang, keduanya masih bisa
dibedakan, kok. Dari segi penggunaan daging, otak-otak lebih banyak memakai
ikan tenggiri, sedangkan sempol menggunakan ayam atau jenis daging lain. Ukuran
sempol juga jauh lebih besar dari otak-otak, plus memakai tusukkan bambu yang
juga tebal dan panjang. Lalu dari segi pemasakan, otak-otak goreng biasanya
langsung digoreng setelah proses rebus, sedangkan sempol perlu dibalut telur
terlebih dulu dan digoreng setelahnya.
1.
Gunakan daging segar
Salah
satu bahan utama sempol adalah daging. Selain bisa memakai aneka daging, anda
juga bisa mencampurkan beberapa jenis daging agar rasanya makin kaya, misalnya
daging ayam dan udang kupas. Supaya rasanya lebih nikmat lagi, pastikan anda
memakai daging segar untuk membuat sempol. Jenis daging apapun biasanya tahan
tiga hari di dalam kulkas, tapi sebaiknya anda langsung olah setelah beli, nih.
Kalau ingin dibuat frozen food, bentuklah jadi sempol terlebih dulu lengkap
dengan ditusuk bambu.
2.
Tambahkan tepung terigu agar sempol terasa empuk
Pada
dasarnya, tepung yang digunakan untuk membuat adonan adalah tepung tapioka atau
tepung sagu. Supaya kenyalnya pas, pastikan takaran tapiokanya tidak
berlebihan, ya. Selain itu, tambahkan sedikit terigu protein sedang atau terigu
serbaguna agar tekstur sempol lebih empuk.
3.
Olesi tangan dengan minyak saat membentuk sempol
Membentuk
sempol dengan tangan itu mirip seperti membulatkan daging bakso. Supaya tangan
tidak lengket, oleskan kedua tangan dengan sedikit minyak terlebih dulu. Selain
tidak lengket, sempol akan lebih mudah dibentuk dan halus hasilnya.
4.
Rebus matang sebelum dilumuri telur
Setelah
dibentuk dan ditusuk dengan bambu, rebus sempol terlebih dulu agar bentuknya
set. Didihkan air dan celupkan sempol seperti mencelupkan oden (jajanan khas
Jepang yang memakai tusuk bambu). Rebus selama kurang lebih 15-20 menit dan
tiriskan. Tak perlu menunggu sampai dingin, langsung gulungkan sempol pada
telur yang sudah dikocok lepas. Psst, telur lebih mudah menempel pada adonan
yang hangat, sehingga lapisan telurnya lebih terasa saat sudah matang nanti!
5.
Pastikan minyaknya benar-benar panas saat goreng sempol
Sempol
digoreng dengan minyak banyak. Pastikan minyaknya benar-benar panas saat adonan
sempol masuk. Setelah masuk, kecilkan sedikit apinya supaya telur yang membalut
sempol tidak cepat kering. Nah, menggoreng sempol yang sudah dibalut telur
memang tak perlu waktu lama. Cukup sampai si telur berubah keemasan dan agak
kering, sempol bisa diangkat dan ditiriskan. Sebab, kita sudah merebus sempol sebelumnya,
sehingga teksturnya sudah cukup matang.
Sumber:https://resepkoki.id/tren-masakan-rumahan-sempol/
Belum ada Komentar untuk "Sempol"
Posting Komentar