6 Cara Menggunakan Ragi Untuk Adonan Kue dan Roti
Sabtu, Agustus 31, 2019
Tulis Komentar
1. Pastikan ragi masih aktif
Ragi, apapun jenisnya, bisa cepat mati jika tak disimpan
dengan baik. Oleh karena itu, cek dulu keaktifan ragi dengan air hangat.
Siapkan air hangat secukupnya pada gelas kecil, lalu
taburkan ragi (sesuai resep) ke dalamnya. Aduk hingga larut dan diamkan beberapa
saat. Tanda ragi yang aktif adalah munculnya gelembung-gelembung udara di
permukaan larutan tersebut.
2. Jaga kehangatan adonan roti atau kue
Ingat, ragi akan bekerja secara efektif dalam suhu hangat.
Bukan panas atau dingin, tapi hangat dalam suhu ruang.
Setelah ragi masuk dan adonan kemudian diuleni hingga kalis,
tungu si adonan mengembang dalam proses proofing. Tutupi mangkuk berisi adonan
dengan kain atau plastic wrap.
Supaya lebih cepat ngembang, letakkan pada tempat terhangat
di dapur anda. Bisa di dekat kompor yang menyala (jangan terlalu dekat, ya)
atau dalam oven mati tapi masih bersuhu hangat.
3. Kurangi penggunaan mentega, telur, garam, dan susu cair
dalam resep
Bagi anda yang sudah terbiasa modifikasi resep, bisa coba
kurangi takaran mentega, telur, garam, dan susu cair dalam adonan. Ternyata,
ragi akan bekerja lebih lambat bila takaran keempat bahan tadi terlalu
mendominasi adonan.
Anda bisa mengakali mentega dengan margarin atau jenis lemak
nabati lain, sedangkan susu cair bisa diakali dengan susu bubuk. Bila tetap
ingin pakai garam agar lebih gurih, tambahkan sedikit saja sebelum adonan
diuleni.
4. Jangan biarkan adonan mengembang terlalu lama
Ingat, ada dua kali tahap proofing adonan. Proofing pertama
untuk membuktikan aktivasi ragi, sedangkan proofing kedua untuk membentuk
adonan roti sesuai keinginan.
Pastikan anda memperhatikan proses ini sesuai waktu yang
disebutkan resep. Biasanya memakan waktu maksimal satu jam untuk roti atau kue
ukuran sedang.
Kalaupun anda sengaja lebihkan, paling tidak hanya 5-10
menit saja. Sebab jika dibiarkan lama mengembang, adonan ini akan bisa
tiba-tiba kempis karena ragi telah mati. Bila dipanggang, hasil adonan ini akan
jadi keras dan bantat.
5. Simpan ragi secara tepat
Ragi adalah bahan pengembang yang “hidup”, jadi cara
penyimpanannya pun harus tepat agar tahan lama.
Untuk ragi basah (compressed yeast), simpan dalam kulkas dan
pakai sebelum 2-3 hari. Untuk ragi aktif kering (active dry yeast) dan ragi
instan, pindahkan ke wadah kedap udara dan kering. Kedua jenis ragi kering ini
bisa tahan di suhu ruang selama kurang lebih setahun. Tapi bisa lebih awet jika
dimasukkan dalam kulkas.
6. Gunakan Bread Maker
Sederhananya, bread maker adalah alat pembuat roti dengan
fungsi 3 in 1, yaitu menguleni, fermentasi, dan memanggang adonan sekaligus.
Anda hanya tinggal memasukkan bahan-bahan yang dibutuhkan,
pilih menu adonan yang diinginkan, dan biarkan bread maker memproses segalanya
hingga roti matang sempurna.
Bread Master Healthy Bread Maker adalah contoh bread maker berkualitas terbaik. Dengan harga yang terjangkau,
bread maker ini sudah memiliki fitur program menu hingga 22 macam. Jadi, anda
tinggal pilih mau bikin roti jenis apa.
Sumber:https://resepkoki.id/5-tips-menggunakan-ragi-saat-membuat-adonan-kue-dan-roti/
Belum ada Komentar untuk "6 Cara Menggunakan Ragi Untuk Adonan Kue dan Roti"
Posting Komentar