Cara Memilih dan Menyimpan Tempe


cara memilih dan menyimpannya belum? Yuk, cek di bawah ini!

Memilih tempe

Tempe selalu dijual dalam bungkusan daun atau plastik, dan tempe segar akan terasa hangat saat disentuh. Pilihlah tempe yang beraroma kedelai khas, tapi tidak menyengat. Kalau tempe beraroma aneh seperti kimia atau tengik, lebih baik jangan dipilih, ya. Dari segi warna, tempe seharusnya berwarna putih pucat. Sebaiknya tidak pilih tempe berwarna kuning karena biasanya sudah diberi pewarna.

Perhatikan serabut jamur putih di sekitar tempe. Pastikan serabut tersebut berwarna putih, karena serabut abu atau hitam menandakan tempe sudah mendekati busuk. Selain itu, pilih tempe dengan biji yang rapat, padat, dan agak keras karena artinya kualitas tempe sangat bagus. Namun jangan pilih yang biji kedelainya masih terlihat berbulir (utuh), ya, karena proses fermentasinya belum sempurna. Kalau dimasak, tempe tersebut akan mudah hancur dan bijinya saling terpisah.

Menyimpan tempe

Setelah dibawa pulang, kadang tempe masih terasa hangat. Artinya, proses fermentasi tempe belum benar-benar selesai. Diamkan dulu dalam suhu ruangan hingga tempe dingin, baru masukkan ke dalam kulkas. Untuk penyimpanan dalam kulkas, masukkan tempe utuh dalam wadah kedap udara, ya. Tempe yang sudah terpotong harus lekas diolah karena jika tidak, permukaannya akan kering dan akhirnya membusuk.


Taruh dalam kulkas bisa tahan 2-3 hari, sedangkan taruh di freezer bisa tahan 1 bulan. Meskipun begitu, pengolahan tempe segar lebih disarankan karena jika disimpan lama, rasa dan tekstur tempe pasti berkurang.

Sumber:https://resepkoki.id/tips-memilih-dan-menyimpan-tempe/

Belum ada Komentar untuk "Cara Memilih dan Menyimpan Tempe"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel