Cara Memilih dan Menyimpan Tempe
Minggu, Agustus 18, 2019
Tulis Komentar
cara memilih dan menyimpannya belum? Yuk, cek di bawah ini!
Memilih tempe
Tempe selalu dijual dalam bungkusan daun atau plastik, dan
tempe segar akan terasa hangat saat disentuh. Pilihlah tempe yang beraroma
kedelai khas, tapi tidak menyengat. Kalau tempe beraroma aneh seperti kimia
atau tengik, lebih baik jangan dipilih, ya. Dari segi warna, tempe seharusnya
berwarna putih pucat. Sebaiknya tidak pilih tempe berwarna kuning karena biasanya
sudah diberi pewarna.
Perhatikan serabut jamur putih di sekitar tempe. Pastikan
serabut tersebut berwarna putih, karena serabut abu atau hitam menandakan tempe
sudah mendekati busuk. Selain itu, pilih tempe dengan biji yang rapat, padat,
dan agak keras karena artinya kualitas tempe sangat bagus. Namun jangan pilih
yang biji kedelainya masih terlihat berbulir (utuh), ya, karena proses
fermentasinya belum sempurna. Kalau dimasak, tempe tersebut akan mudah hancur
dan bijinya saling terpisah.
Menyimpan tempe
Setelah dibawa pulang, kadang tempe masih terasa hangat.
Artinya, proses fermentasi tempe belum benar-benar selesai. Diamkan dulu dalam
suhu ruangan hingga tempe dingin, baru masukkan ke dalam kulkas. Untuk
penyimpanan dalam kulkas, masukkan tempe utuh dalam wadah kedap udara, ya.
Tempe yang sudah terpotong harus lekas diolah karena jika tidak, permukaannya
akan kering dan akhirnya membusuk.
Taruh dalam kulkas bisa tahan 2-3 hari, sedangkan taruh di
freezer bisa tahan 1 bulan. Meskipun begitu, pengolahan tempe segar lebih
disarankan karena jika disimpan lama, rasa dan tekstur tempe pasti berkurang.
Sumber:https://resepkoki.id/tips-memilih-dan-menyimpan-tempe/
Belum ada Komentar untuk "Cara Memilih dan Menyimpan Tempe"
Posting Komentar