8 Istilah Baking yang Perlu Kalian Ketahui
Sabtu, Agustus 31, 2019
Tulis Komentar
Waktu itu saya belum mengerti apa itu “bantat”. Ternyata
setelah praktik beberapa kali, baru saya paham kalau bantat itu adalah tekstur
kue yang padat, sedangkan harusnya si kue ini mengembang naik. Selain itu, ada
beberapa istilah lain yang saya temui dan saya rasa perlu anda ketahui juga.
Apa saja? Scroll ke bawah, ya!
Note: Sesuai alfabet
1. BPDA
Beberapa resep mencantumkan istilah ini dengan takaran ¼
hingga 1 sdt. Sebetulnya, apa sih BPDA itu? BPDA adalah singkatan dari “Baking
Powder Double Acting”, yakni jenis baking powder yang memiliki dua tahap aktif.
BPDA banyak digunakan dalam pembuatan kue yang harus mengembang. Biasanya, para
pemula (seperti saya) memakai baking powder ini karena tak perlu takut si kue
gagal mengembang.
2. DCC
Istilah yang satu ini pasti sering anda temukan dalam
resep-resep kue coklat. Yup, DCC merupakan singkatan dari “Dark Cooking
Chocolate” atau coklat masak dengan kadar kakao yang cukup tinggi. Nah hampir
semua resep kue atau kudapan pencuci mulut rasa coklat pasti memakai bahan ini.
Biasanya, DCC perlu dilelehkan, dipotong, diiris tipis, atau diserut untuk
topping kue.
3. Emulsifier
Hmm, istilah ini terkesan ilmiah sekali ya? Pada dasarnya,
emulsifier berarti pengelmusi atau bahan yang berfungsi untuk menyatukan semua
bahan-bahan dalam satu resep kue. Emulsifier biasa digunakan untuk mencampurkan
bahan-bahan yang sulit menyatu, seperti lemak (margarin dan mentega) dan air.
Selain menyatukan bahan agar tercampur rata, emulsifier juga dipakai untuk
melembutkan tekstur kue. Bahan ini populer di pasaran dengan merek dagang
Ovalet, TBM, dan SP.
4. Hard Peak & Soft Peak
Ketika membaca langkah pembuatan dalam resep, anda pasti
menemukan perintah “kocok hingga mengembang” dan “kocok hingga kaku” saat
mengaduk putih telur dan gula. Nah, soft peak sama saja artinya dengan kocok
mengembang, sedangkan hard peak adalah
kocok kaku.
Soft peak adalah tahapan mengocok hingga bentuknya seperti
foam lembut. Istilah ini juga biasa disebut “puncak tumpul”, yakni waktu
kocokan mixer diangkat, ia akan membentuk puncak tumpul yang mudah terkulai
jatuh. Sedangkan hard peak atau “puncak kaku” adalah tahapan mengocok hingga
kaku dan ketika mangkuknya dibalik, ia tidak akan tumpah. Hard peak memang
butuh durasi yang lebih lama daripada soft peak karena harus banyak
mengumpulkan udara agar teksturnya kaku.
5. Proofing
Kalau ingin buat roti ala rumahan, anda akan sering bertemu
istilah ini. Proofing adalah sebuah tahap pembuktian bahwa ragi (bahan
pengembang alami) yang dicampurkan dalam adonan roti memang bekerja secara
aktif. Biasanya, tahap ini dibuktikan dengan mengembangnya adonan roti 2-3 kali
lipat setelah didiamkan beberapa saat. Dalam pembuatan roti, ada dua tahap
proofing yang harus dilalui, yakni pertama untuk mengecek keaktifan ragi dan
yang kedua untuk menghasilkan bentuk roti sesuai keinginan.
6. Teknik Aduk-Balik
Istilah yang satu ini biasa ditemukan saat langkah
pencampuran bahan kering dengan bahan basah. Atau, mencampur kocokan putih
telur (meringue) dalam bahan yang konsistensinya lebih kental. Entah dikatakan
“teknik aduk-balik” atau “aduk-lipat” sebetulnya sama saja, ya. Teknik ini
merujuk pada gerakan tangan saat mengaduk adonan dengan spatula atau sendok
kayu.
Caranya, arahkan spatula pada pinggiran adonan lalu seperti
hendak mengumpulkannya ke tengah mangkuk, putar spatula ke atas dan “lipat”
adonan secara perlahan. Lakukan hingga kedua jenis bahan tercampur rata. Nah,
mengapa kita harus memakai teknik ini? Tentu supaya udara yang tersimpan di
adonan kering maupun meringue “terkunci” dalam adonan basah, sehingga ketika
dipanggang kuenya bisa mengembang cantik.
7. Tes Tusuk
Wah, kira-kira apa yang ditusuk ya? Tentu saja si kue yang
sedang dipanggang, dong. Jadi saat proses panggang sedang berlangsung, ada
kalanya kita perlu mengecek kematangan tekstur kue. Dalam tahap ini, anda hanya
butuh lidi atau tusuk gigi yang bersih, lalu tusukkan ke dalam kue. Ketika
tusuk gigi diangkat, perhatikan jika ada adonan yang menempel di sana. Jika
tidak ada alias bersih, berarti adonan sudah cukup matang. FYI, tes tusuk ini
perlu dilakukan dengan cepat, ya. Sebab, terlalu lama membuka pintu oven malah
membuat kue anda kempis, lho.
8. Ulen Kalis
Satu lagi istilah yang akan sering ditemui si penyuka roti.
Ulen adalah sebuah tahap dimana adonan roti akan digiling dengan tangan hingga
bentuknya utuh dan bertekstur halus. Nah proses ulen dibilang berhasil kalau
adonan sudah benar-benar “kalis”. Bagaimana kita mengetahuinya? Pastinya si
adonan ini tidak akan terasa lengket di tangan, terasa empuk dan kenyal ketika
dicubit atau dipukul, dan akan melar seperti karet ketika ditarik dari dua
sisi. Proses menguleni hingga kalis bisa berlangsung 5-7 menit, tergantung
kualitas adonan.
Sumber:https://resepkoki.id/8-istilah-baking-yang-perlu-anda-ketahui/
Belum ada Komentar untuk "8 Istilah Baking yang Perlu Kalian Ketahui"
Posting Komentar