Cacar Monyet: Apa Saja Perbedaannya dengan Cacar Air
Sabtu, Mei 18, 2019
Tulis Komentar
Setelah kasusnya ditemukan di Singapura pada 8 Mei 2019,
Cacar monyet atau monkeypox menjadi perhatian masyarakat Indonesia.
Dibandingkan dengan cacar air, cacar monyet jarang ditemukan. Di Indonesia
kasus ini belum pernah ditemukan.
Ada yang mengira cacar monyet (monkeypox) tidak jauh beda
dengan cacar air karena memang tampak mirip. Namun, sebenarnya kedua penyakit
ini berbeda dari sisi jenis virus dan cara penularannya. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) melalui lamannya menyebut penyakit ini disebabkan virus zoonosis
langka yang ditularkan dari hewan ke manusia. Media penularannya antara lain
kontak darah, cairan tubuh, lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi.
Sementara cacar air disebabkan virus Varicella zoozter dan
biasanya ditularkan melalui pernapasan dan kontak langsung dengan lesi orang
yang terinfeksi.
Penderita jenis cacar monyet yang endemik di desa-desa
Afrika Tengah dan Barat itu biasanya mengalami sejumah gejala yang berlangsung
14-21 hari. Gejala ini antara lain demam, sakit kepala hebat, pembengkakan
kelenjar getah bening, sakit punggung, mialgia (nyeri otot) dan asthenia yang
intens (kekurangan energi). Penderita juga biasanya mengalami ruam kulit di
wajah dan menyebar di tempat lain di tubuh. Ruam umumnya diiikuti munculnya
kerak.
Gejala penderita cacar air relatif sama seperti demam, nafsu
makan berkurang dan mual. Mereka juga umumnya memiliki ruam merah kecil di
beberapa bagian tubuhnya dan gatal. Ruam ini muncul 10 hingga 21 hari setelah
terpapar virus dan biasanya berlangsung sekitar lima hingga 10 hari.
Cacar monyet hanya dapat didiagnosis secara pasti melalui
pemeriksaan laboratorium khusus dengan sejumlah tes yang berbeda. Saat ini
tidak ada perawatan khusus atau vaksin yang bisa mencegah infeksi virus cacar
monyet. Padahal di masa lalu, vaksinasi terbukit 85 persen efektif mencegah
cacar. Setelah cacar monyet bisa terkendali vaksin ini tidak lagi tersedia.
Dalam kasus cacar air, dokter biasanya meresepkan obat untuk
mengurangi keparahan cacar air dan jika perlu mengobati komplikasi. Berbeda
dari cacar monyet, ada vaksin cacar air (varicella) sebagai cara terbaik untuk
mencegahnya.
Untuk mencegah penularan virus penyebab cacar monyet,
sebaiknya hindari kontak dengan tikus dan primata. Batasi konsumsi darah dan
daging yang tidak dimasak dengan baik. Jangan dulu melakukan kontak fisik orang
yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi. Sarung tangan dan pakaian
pelindung lainnya perlu Anda pakai saat menangani hewan yang sakit atau
jaringannya yang terinfeksi.
Sumber :https://aura.tabloidbintang.com/kesehatan/read/129560/cacar-monyet-apa-saja-perbedaannya-dengan-cacar-air
Belum ada Komentar untuk "Cacar Monyet: Apa Saja Perbedaannya dengan Cacar Air"
Posting Komentar