Perbedaan Tepung Terigu Dengan Tepung Serbaguna


Mengenal tepung terigu

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mengenal si tepung terigu terlebih dulu. Tepung terigu atau akrab disebut “terigu” adalah tepung yang berasal dari gandum. Biji gandum nantinya akan digiling lalu diproses halus menjadi bentuk tepung. Nah, terigu mengandung protein yang tak larut dalam air alias gluten. Sifat gluten itu elastis dan kenyal, jadi kalau anda sedang mengaduk adonan dan terasa lengket maka si gluten ini sedang menunjukkan sifat aslinya.

Semakin tinggi kadar protein, semakin tinggi kadar glutennya. Tingginya kadar protein ini juga disebabkan oleh jenis gandumnya. Ada jenis gandum yang menghasilkan terigu protein rendah dan ada pula yang menghasilkan terigu protein tinggi. Di Indonesia ada tiga versi tepung terigu di pasaran, yakni terigu protein rendah, terigu protein sedang, dan terigu protein tinggi.

Perbedaan terigu serbaguna dengan jenis lainnya

Kalau anda cari di pasaran, hampir tak ada merek tepung yang mencantumkan kadar protein dalam kemasannya. Istilah seperti “tepung serbaguna”, penyebutan fungsi pemakaian tepung (misalnya “Terigu Cakra Kembar untuk roti dan mie”), atau merek dagang seringkali lebih akrab di telinga. Nah, tepung serbaguna adalah jenis terigu yang paling banyak beredar di pasaran Indonesia. Padahal, tahukah anda kalau tepung serbaguna ini sebetulnya adalah tepung protein sedang?

Yup, tepung serbaguna mengandung protein sebanyak 8-10%. Dalam arti lain, kandungan ini tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Seperti namanya, terigu serbaguna memang bisa dipakai untuk membuat kue atau masakan gurih. Karena sifatnya serbaguna, tepung ini juga sering menggantikan peran jenis terigu lain (protein rendah dan protein tinggi) yang pada dasarnya memiliki perbedaan mencolok. Terigu protein rendah memiliki daya serap air yang rendah, sulit mengembang, dan memiliki tekstur akhir yang renyah, sedangkan terigu protein tinggi sangat mudah menyerap air, mudah diuleni, dan tekstur akhirnya cenderung elastis.

Yah, meskipun tidak bisa memaksimalkan sifat kedua tepung tadi, tepung terigu dapat menggantikan plus hasil kue maupun kudapan gurih tetap terasa nikmat. Misalnya saat membuat gorengan sebaiknya pakai terigu protein rendah agar renyah. Jika tak ada, bisa saja pakai terigu serbaguna. Tak perlu khawatir soal rasa karena akan tetap nikmat meskipun hasilnya tak bisa serenyah terigu protein rendah.

Kegunaan terigu serbaguna dalam masakan atau kue

Jadi, sebetulnya terigu serbaguna paling cocok untuk bikin apa? Terigu serbaguna cocok untuk jenis cake yang mengembang seperti bolu, sponge cake, Japanese cheese cake (cotton cake), hingga pancake. Selain itu, tepung ini juga cocok untuk jenis-jenis kue tradisional dan jajanan pasar seperti kue cubit, bolu kukus, dan kue lumpur. Karena terigu serbaguna bisa menghasilkan tekstur lembut sekaligus agak renyah (atau sebaliknya), maka bisa juga dipakai untuk buat donat, cakue, puff pastry, dan aneka “kue roti” lainnya.


Untuk masakan gurihnya, terigu serbaguna bisa buat kulit dadar untuk risoles dan pastel, kulit pangsit, campuran tepung gorengan, merekatkan adonan untuk nugget, pempek, dan perkedel, dan masih banyak lagi. Hebat sekali kan tepung ini? Tepung ini pun sangat mudah ditemukan dalam berbagi merek seperti Bogasari Segitiga Biru, Mila Serbaguna, Kompas Premium Serbaguna, Gatotkaca (warna hijau), Beruang Biru, dan Bola Salju Serbaguna.

Sumber:https://resepkoki.id/pilih-mana-tepung-terigu-vs-tepung-serbaguna/

Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Tepung Terigu Dengan Tepung Serbaguna"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel