Apa Bedanya Minyak Padat (Frying Fat) Dengan Shortening
Selasa, September 03, 2019
Tulis Komentar
Apa itu minyak padat? Minyak padat memiliki fungsi sama
seperti minyak goreng. Hanya saja bentuknya padat. Sebelum digunakan
menggoreng, minyak padat harus dilelehkan terlebih dahulu dengan cukup ditaruh
dalam wajan di atas api kompor yang menyala.
Awalnya, saat teman saya menyarankan hal tadi, saya langsung
berpikir kalau minyak padat sama saja dengan shortening atau mentega putih yang
biasa dipakai untuk membuat buttercream. Namun ternyata minyak padat dan
shortening itu berbeda. Meski sekilas keduanya terlihat mirip, anda akan bisa
menemukan beberapa perbedaan diantaranya jika cukup jeli. Yuk, simak informasi
selengkapnya di bawah ini.
1. Bahan pembuatan
Shortening terbuat dari 100% lemak nabati, hewani, atau
campuran dari keduanya. Secara umum, shortening terbagi ke dalam dua jenis,
yaitu berbentuk solid (padat) yang paling umum ditemukan di Indonesia dan
berbentuk liquid (cair) yang lebih familiar digunakan dalam dunia industri.
Solid shortening terbagi lagi ke dalam beberapa macam
seperti: white fat (biasa digunakan sebagai untuk membuat roti tawar), cake fat
(untuk kue), bakers fat (untuk buttercream), dan pastry fat atau korsvet (untuk
pastry).
Sama seperti minyak goreng pada umumnya, minyak padat
terbuat dari lemak nabati yaitu minyak kelapa. Oleh sebab itu, minyak padat ini
sebenarnya masuk dalam kategori shortening. Namun karena fungsinya berbeda jauh,
yaitu menggoreng bukannya untuk membuat kue, roti, dan pastry, maka keduanya
dikategorikan terpisah.
2. Tekstur
Karena sebenarnya masih satu jenis, tekstur shortening dan
minyak padat itu hampir sama. Namun bila diperhatikan lebih seksama, shortening
bertekstur padat layaknya mentega pada umumnya. Sementara minyak padat khusus
untuk menggoreng ini bertekstur lembut seperti krim.
3. Rasa dan Aroma
Baik shortening ataupun minyak padat sama-sama tidak beraroma
dan berasa sehingga tidak mengubah citarasa asli makanan. Terkecuali untuk
shortening jenis cake fat, karena biasanya cake fat sudah diberi tambahan rasa,
warna, dan aroma sesuai fungsinya.
4. Kegunaan
Sejak dulu, shortening atau mentega putih biasa digunakan
sebagai bahan campuran dalam pembuatan aneka pastry. Fungsi utama dari
shortening ini adalah memperpendek atau memutuskan ikatan gelatin yang
terbentuk pada campuran air dan terigu, sehingga tekstur kue menjadi lebih
renyah. Untuk jenis shortening lainnya, fungsinya berbeda. Seperti cake fat
yang berfungsi memberi rasa dan aroma pada kue, atau pastry puff yang berfungsi
memberi lapisan pada puff pastry.
Sesuai dengan istilahnya, frying fat atau minyak padat hanya
digunakan untuk menggoreng makanan (deep fry) dan tidak bisa digunakan untuk
membuat kue, roti, dan pastry. Salah satu keunggulan minyak padat dibanding
minyak goreng biasa yaitu bisa membuat masakan lebih cepat matang, renyah,
tidak berbau apek, tidak menyisakan jelantah, dan tidak terlalu berminyak atau
menyerap ke dalam makanan.
Jenis makanan yang biasa digoreng dengan minyak padat adalah
seperti donat, churos, ayam goreng balut tepung, kentang goreng atau french
fries, keripik, dan makanan lain yang digoreng dengan teknik deep frying.
Sumber:https://resepkoki.id/apa-bedanya-minyak-padat-frying-fat-vs-shortening/
Belum ada Komentar untuk "Apa Bedanya Minyak Padat (Frying Fat) Dengan Shortening"
Posting Komentar