Apa Bedanya Fondant, Royal Icing Dengan Frosting



Teknik dekorasi kue ada bermacam-macam. Diantaranya frosting, royal icing, dan fondant. Ketiganya punya karakteristik dan tujuan penggunaan yang berbeda. Seperti apa? Simak di bawah ini, ya!

1. Bahan Pembuatan



Walaupun sama-sama manis, ada perbedaan bahan pembuatan fondant, royal icing, dan frosting. Tentu saja ketiganya menggunakan gula, hanya saja ada bahan tambahan lain yang digunakan. Bahan tambahan itu lah yang bikin tekstur dan penampakan ketiganya berbeda.

Fondant terbuat dari gula halus, shortening, gelatin, gliserin, dan glukosa. Berbeda dengan frosting yang pakai whipped cream atau heavy cream sebagai bahan utamanya. Sementara royal icing hanya butuh putih telur, gula pasir, dan susu/air lemon.

Ketiganya dibuat dengan menggunakan mixer. Karena cukup menyita waktu, akan lebih baik jika memakai stand mixer agar tangan anda tidak pegal.

Stand mixer yang memiliki fitur dasar cukup lengkap adalah Miyako Stand Mixer SM-625.  Dengan harga sangat terjangkau, anda bisa dapatkan stand mixer yang bisa dilepas-pasang, 2 jenis pengaduk, mangkuk dengan tutup, dan juga spatula. Mangkuk dari stand mixer ini nantinya akan berputar secara otomatis saat digunakan, sehingga adonan pun tercampur dengan lebih baik.

2. Tekstur dan Penampakan


Pecinta cake pasti paham dengan tekstur lembut dan tebalnya whipped cream atau cheese cream saat digunakan untuk frosting. Walaupun warnanya agak buram dan tidak terang, cream untuk frosting jadi favorit karena mudah dibentuk.


Sementara itu, royal icing punya warna yang mengkilap dan keras saat kering. Sehingga, desain yang terbentuk jadi tahan lama. Penampakan royal icing mirip seperti lelehan lilin. Hanya saja, royal icing mudah retak bila tidak tepat penggunaannya.


Pernah main plastisin? Nah, seperti itu pula penampakan fondant. Teksturnya lembut, halus, kokoh dan elastis. Warnanya pun terang dan mengkilap seperti porselen. Walaupun seperti plastisin, fondant aman untuk dimakan, kok.

3. Penggunaan

Sebenarnya, frosting lebih fleksibel dalam penggunaan. Whipped / heavy cream bisa dijadikan isi bolu, layer antar cake, hiasan, maupun penutup kue. Malah tidak hanya kue, whipped cream bisa disantap bersama minuman juga, lho.

Sedangkan royal icing lebih cocok digunakan untuk hiasan yang butuh detail, topping cookies, atau bahan utama permen. Royal icing tidak bisa digunakan untuk menutup permukaan kue yang lebar. Sebab, kemungkinan retak makin tinggi.

Kalau jaman sekarang, fondant memang lebih sering dipilih. Soalnya praktis dan gampang dibentuk sesuka hati. Selain sebagai penutup kue, fondant juga bisa dipakai untuk hiasan. Hanya saja tidak cocok bila digunakan untuk isi kue atau layer antar cake.

4. Kekurangan

Setiap metode punya kekurangannya masing-masing. Seperti frosting yang mudah rusak dan meleleh bila terkena panas. Makanya, kue dengan cream susah untuk dibawa. Tersenggol sedikit saja, hiasan bisa rusak!

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, royal icing mudah retak. Oleh karena itu, tidak bisa digunakan untuk menutup kue yang permukaannya lebar. Selain itu, bentuknya yang cair dan keras saat kering, tidak cocok digunakan sebagai isian cake.

Sedangkan fondant punya kekurangan mengenai penyimpanannya. Bila disimpan di tempat yang terlalu panas atau dingin, maka fondant akan keras dan berkeringat. Sehingga tidak menempel sempurna dan susah dibentuk.


Sumber:https://www.resepkoki.id/frosting-fondant-royalicing/

Belum ada Komentar untuk "Apa Bedanya Fondant, Royal Icing Dengan Frosting"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel