Tren Masakan Rumahan: Ogura Cake
Minggu, September 01, 2019
Tulis Komentar
Dari berbagai sumber, ogura cake adalah kue yang pertama
kali berasal dari Batu Pahat, Malaysia. Beberapa sumber mengatakan kalau ogura
cake adalah inovasi baru dari para pembuat roti di daerah ini. Tak ada
kejelasan mengapa kue ini disebut “ogura”, padahal kata ini merupakan salah
satu nama marga Jepang. Bahkan secara harafiah, ogura juga bisa diartikan
sebagai “gudang kecil”.
Lalu mengapa bisa dipanggil begitu, ya? Konon, ada seorang
wanita yang tinggal di Batu Pahat dan tengah merindukan suaminya yang pergi ke
Jepang. Sudah sekian lama menanti, ternyata sang suami yang berkebangsaan asli
Jepang itu meninggal tanpa penyebab yang jelas. Untuk mengenang cintanya,
wanita ini membuat sebuah kue dengan nama suaminya, yakni Ogura. Nah, cerita
ini tersebar luas berikut resep kuenya. Di Cina, ogura cake juga punya versi
sendiri yakni xiang si dan gao yang artinya “Lovesick Cake”.
Ogura cake sekilas memang mirip kue bolu. Namun ketika
disentuh atau disantap, tekstur kue ini mirip seperti chiffon yang lembut dan
ringan, tapi tidak seret. Nah kalau bikin chiffon, sebisa mungkin kita harus
pakai loyang khusus ya, tapi ternyata hal ini tidak berlaku untuk ogura cake.
Anda bisa pakai loyang kue biasa dengan ukuran apapun (tergantung resep), tapi
kue ini perlu dibuat dengan teknik khusus: au bain marie atau hot water bath.
Au bain marie adalah teknik memanggang kue dimana loyang berisi adonan dialasi
dengan loyang berukuran lebih besar dan berisi air hangat. Dengan cara ini,
tekstur ogura cake bisa lembut, fluffy, dan jiggly.
Bahan-bahan pembuatan
Bahan-bahan kue ini terhitung mudah didapat dan sederhana,
yakni terigu protein rendah, telur, gula, cream of tartar, minyak sayur, dan
santan atau susu. Untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan fluffy, ogura cake
memakai kuning telur yang cukup banyak. Hal ini juga diseimbangkan dengan putih
telur yang dikocok dengan gula hingga soft peak, sehingga membentuk meringue
dan nantinya akan dicampur dengan adonan kuning telur.
Untuk terigu sebisa mungkin pakailah terigu protein rendah
yang memang dikhususkan untuk pembuatan kue. Sedangkan untuk minyak sayur,
pakailah jenis minyak yang tidak beraroma dan memiliki rasa kuat seperti minyak
kelapa, minyak almond, dan jenis-jenis minyak lain yang bisa dilihat di sini.
Penggunaan cream of tartar ini sebetulnya tidak wajib ya, tapi akan lebih baik
jika anda memakainya. Cream of tartar berfungsi untuk menaikkan volume meringue
saat dikocok, sehingga hasil akhir kue benar-benar mengembang cantik.
Seperti halnya kue bolu, ogura cake juga hadir dengan
berbagai warna dan rasa. Dalam hal ini, anda bisa tambahkan perasa favorit saya
seperti vanila, coklat (pakai DCC dan coklat bubuk), lemon (perasan air jeruk
dan parutan kulitnya), green tea (dalam bentuk bubuk), keju (parutan), dan
sebagainya. Selain rasa, anda juga bisa membuat kue ini dalam berbagai warna,
bahkan bisa berbentuk pola seperti marble cake, lho. Menarik sekali, ya?
Tips membuat ogura cake
1. Pakai telur dingin untuk pisahkan kuning-putih telur
Ogura cake membutuhkan kocokan kuning telur dan putih telur.
Untuk hasil kocokan terbaik, sebisa mungkin kuning telur dan putih telur
benar-benar terpisah. Oleh karena itu, pisahkan keduanya selagi telur masih
dingin. Ketika baru saja keluar dari kulkas, tekstur kuning telur masih agak
kaku sehingga lebih mudah dipisahkan dari putih telur.
2. Pakai teknik aduk-lipat saat mencampurkan meringue dan
adonan kue
Setelah meringue jadi, campurkanlah ke dalam adonan kue
berisi kocokan kuning telur, santan/susu, minyak, dan terigu. Untuk proses
pencampuran ini, gunakanlah teknik aduk-balik atau aduk-lipat dengan spatula
seperti IKEA Spatula sebagai alatnya. Udara yang
terdapat dalam meringue dapat “terkunci” dalam adonan kue, sehingga ogura cake
bisa mengembang dengan cantik saat dipanggang nanti.
3. Pastikan air tidak masuk ke dalam adonan kue
Proses pemanggangan au bain marie memerlukan hot-water bath
atau air panas untuk merendam loyang kue. Namun, kita perlu hati-hati agar air
panasnya tidak masuk ke dalam adonan, nih. Jika sampai terjadi, tekstur ogura
cake akan berubah dan tentunya mempengaruhi proses mengembangnya kue. Untuk
mengakalinya, anda bisa letakkan handuk di dalam loyang berisi air panas, lalu
taruh loyang adonan di atasnya sehingga posisinya tetap ajeg (diam dan sama).
Selain itu, anda juga bisa melapisi loyang adonan dengan
aluminium foil sebelum direndam dalam loyang air panas. Aluminium foil ini bisa
menjaga celah-celah kecil loyang adonan agar kedap dari air.
4. Set oven dengan suhu yang tepat
Panggang ogura cake dengan suhu 160-170 °C, tergantung pada
kemampuan oven anda. Hindari memakai suhu yang terlalu tinggi karena bisa
membuat permukaan kue gosong dan air panas au bain marie-nya mendidih. Jika
terlalu mendidih hingga letup-letup, air panas bisa menciprat dan masuk ke
dalam adonan sehingga tekstur kue pun
bergelombang dan tidak akan mengembang sempurna.
Sumber:https://resepkoki.id/mengenal-ogura-cake/
Belum ada Komentar untuk "Tren Masakan Rumahan: Ogura Cake"
Posting Komentar