Tren Masakan Rumahan: Ogura Cake


Dari berbagai sumber, ogura cake adalah kue yang pertama kali berasal dari Batu Pahat, Malaysia. Beberapa sumber mengatakan kalau ogura cake adalah inovasi baru dari para pembuat roti di daerah ini. Tak ada kejelasan mengapa kue ini disebut “ogura”, padahal kata ini merupakan salah satu nama marga Jepang. Bahkan secara harafiah, ogura juga bisa diartikan sebagai “gudang kecil”.

Lalu mengapa bisa dipanggil begitu, ya? Konon, ada seorang wanita yang tinggal di Batu Pahat dan tengah merindukan suaminya yang pergi ke Jepang. Sudah sekian lama menanti, ternyata sang suami yang berkebangsaan asli Jepang itu meninggal tanpa penyebab yang jelas. Untuk mengenang cintanya, wanita ini membuat sebuah kue dengan nama suaminya, yakni Ogura. Nah, cerita ini tersebar luas berikut resep kuenya. Di Cina, ogura cake juga punya versi sendiri yakni xiang si dan gao yang artinya “Lovesick Cake”.

Ogura cake sekilas memang mirip kue bolu. Namun ketika disentuh atau disantap, tekstur kue ini mirip seperti chiffon yang lembut dan ringan, tapi tidak seret. Nah kalau bikin chiffon, sebisa mungkin kita harus pakai loyang khusus ya, tapi ternyata hal ini tidak berlaku untuk ogura cake. Anda bisa pakai loyang kue biasa dengan ukuran apapun (tergantung resep), tapi kue ini perlu dibuat dengan teknik khusus: au bain marie atau hot water bath. Au bain marie adalah teknik memanggang kue dimana loyang berisi adonan dialasi dengan loyang berukuran lebih besar dan berisi air hangat. Dengan cara ini, tekstur ogura cake bisa lembut, fluffy, dan jiggly.

Bahan-bahan pembuatan

Bahan-bahan kue ini terhitung mudah didapat dan sederhana, yakni terigu protein rendah, telur, gula, cream of tartar, minyak sayur, dan santan atau susu. Untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan fluffy, ogura cake memakai kuning telur yang cukup banyak. Hal ini juga diseimbangkan dengan putih telur yang dikocok dengan gula hingga soft peak, sehingga membentuk meringue dan nantinya akan dicampur dengan adonan kuning telur.

Untuk terigu sebisa mungkin pakailah terigu protein rendah yang memang dikhususkan untuk pembuatan kue. Sedangkan untuk minyak sayur, pakailah jenis minyak yang tidak beraroma dan memiliki rasa kuat seperti minyak kelapa, minyak almond, dan jenis-jenis minyak lain yang bisa dilihat di sini. Penggunaan cream of tartar ini sebetulnya tidak wajib ya, tapi akan lebih baik jika anda memakainya. Cream of tartar berfungsi untuk menaikkan volume meringue saat dikocok, sehingga hasil akhir kue benar-benar mengembang cantik.

Seperti halnya kue bolu, ogura cake juga hadir dengan berbagai warna dan rasa. Dalam hal ini, anda bisa tambahkan perasa favorit saya seperti vanila, coklat (pakai DCC dan coklat bubuk), lemon (perasan air jeruk dan parutan kulitnya), green tea (dalam bentuk bubuk), keju (parutan), dan sebagainya. Selain rasa, anda juga bisa membuat kue ini dalam berbagai warna, bahkan bisa berbentuk pola seperti marble cake, lho. Menarik sekali, ya?

Tips membuat ogura cake

1. Pakai telur dingin untuk pisahkan kuning-putih telur

Ogura cake membutuhkan kocokan kuning telur dan putih telur. Untuk hasil kocokan terbaik, sebisa mungkin kuning telur dan putih telur benar-benar terpisah. Oleh karena itu, pisahkan keduanya selagi telur masih dingin. Ketika baru saja keluar dari kulkas, tekstur kuning telur masih agak kaku sehingga lebih mudah dipisahkan dari putih telur.

2. Pakai teknik aduk-lipat saat mencampurkan meringue dan adonan kue



Setelah meringue jadi, campurkanlah ke dalam adonan kue berisi kocokan kuning telur, santan/susu, minyak, dan terigu. Untuk proses pencampuran ini, gunakanlah teknik aduk-balik atau aduk-lipat dengan spatula seperti IKEA Spatula  sebagai alatnya. Udara yang terdapat dalam meringue dapat “terkunci” dalam adonan kue, sehingga ogura cake bisa mengembang dengan cantik saat dipanggang nanti.

3. Pastikan air tidak masuk ke dalam adonan kue

Proses pemanggangan au bain marie memerlukan hot-water bath atau air panas untuk merendam loyang kue. Namun, kita perlu hati-hati agar air panasnya tidak masuk ke dalam adonan, nih. Jika sampai terjadi, tekstur ogura cake akan berubah dan tentunya mempengaruhi proses mengembangnya kue. Untuk mengakalinya, anda bisa letakkan handuk di dalam loyang berisi air panas, lalu taruh loyang adonan di atasnya sehingga posisinya tetap ajeg (diam dan sama).

Selain itu, anda juga bisa melapisi loyang adonan dengan aluminium foil sebelum direndam dalam loyang air panas. Aluminium foil ini bisa menjaga celah-celah kecil loyang adonan agar kedap dari air.

4. Set oven dengan suhu yang tepat

Panggang ogura cake dengan suhu 160-170 °C, tergantung pada kemampuan oven anda. Hindari memakai suhu yang terlalu tinggi karena bisa membuat permukaan kue gosong dan air panas au bain marie-nya mendidih. Jika terlalu mendidih hingga letup-letup, air panas bisa menciprat dan masuk ke dalam adonan sehingga tekstur kue  pun bergelombang dan tidak akan mengembang sempurna.

Sumber:https://resepkoki.id/mengenal-ogura-cake/

Belum ada Komentar untuk "Tren Masakan Rumahan: Ogura Cake"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel