Mari Mengenal, Memilih, Mengolah, dan Menyimpan Oyong

Meskipun kelihatannya sederhana, anda juga harus cermat ketika membeli oyong, lho. Jika salah beli, kita akan mendapatkan oyong yang tua. Alhasil, oyong jadi tidak enak disantap, deh.

Cara mengolah oyong juga harus diperhatikan. Salah-salah, oyong jadi terasa pahit. Yuk, kenali dulu oyong lebih dekat.

1. Kenampakan

Oyong sebenarnya masuk dalam kategori buah. Namun sering dimasak jadi sajian sayur. Di luar negeri, oyong sering disebut sebagai Chinese Okra. Sementara itu, masyarakat Jawa lebih mengenalnya dengan sebutan gambas.

Jika dilihat dari bentuknya, oyong memang mirip dengan mentimun dan zucchini. Apalagi, ketiganya juga sama-sama berwarna hijau muda. Hanya saja, oyong punya gerigi-gerigi yang khas di sepanjang permukaannya. Ukurannya juga lebih panjang, sekitar 20-30 cm.

2. Tekstur dan rasa

Kulit permukaan oyong memang lah keras. Akan tetapi, daging buahnya malah memiliki tekstur yang lunak.

Soal rasa, oyong muda akan cenderung manis. Sementara oyong yang sudah tua, rasanya cenderung hambar.

3. Pemilihan

Jika hendak memasak oyong, pastikan anda memilih oyong yang masih muda. Daging oyong muda memiliki tekstur yang lembut dan rasa manis. Bahkan, bijinya sangat lunak sehingga dengan mudah dapat disantap.

Oyong tua bercirikan warna hijau yang cenderung tua atau gelap. Permukaannya juga lebih bertekstur kasar. Daging buah oyong tua punya rasa hambar. Bijinya juga lebih keras, namun tetap bisa disantap.

4. Pengolahan

Daging buah oyong punya getah yang bermanfaat dan sebaiknya ikut dalam pemasakan. Maka itu, jangan cuci oyong setelah dikupas karena akan menghilangkan getahnya.

Ketika akan memasaknya, cuci bagian luar oyong hingga bersih. Gosok perlahan dengan sikat cuci bila perlu. Potong-potong oyong jadi 3-4 bagian. Baru kemudian kupas kulitnya dan siap untuk diolah.

Beberapa orang bahkan lebih suka mengupas oyong hanya di bagian buah yang menonjol saja. Sisa kulitnya dibiarkan menempel dan ikut dimasak serta disantap. Ini bukan masalah, kok. Terutama untuk oyong muda, sebab kulitnya tidak terlalu kasar dan cukup empuk.

Tekstur bagian dalam buah yang empuk membuat oyong tidak perlu dimasak terlalu lama. Cukup masukkan di akhir pemasakan saja. Jadi, kandungan gizinya pun lebih terjaga.

Tidak hanya sayur bening, oyong juga cocok dimasak tumis dengan sedikit atau tanpa kuah sekalipun.

5. Penyimpanan

Oyong tidak perlu disimpan dalam kulkas. Cukup taruh di tempat yang teduh namun tidak lembap. Oyong punya daya tahan yang baik, bahkan hingga seminggu dalam suhu ruangan. Asalkan tidak ada bagian buah yang terbuka. Hanya saja, oyong akan jadi lebih keras dan keriput bila terlalu lama disimpan.


Mengolah oyong ternyata bukan hal yang sulit, kan. Apalagi oyong tidak perlu waktu lama untuk matang. Enak, kaya gizi, dan terjangkau. Yuk, jadikan oyong sebagai variasi menu sayur anda di rumah.

Sumber:https://resepkoki.id/mengenal-memilih-mengolah-dan-menyimpan-oyong/

Belum ada Komentar untuk "Mari Mengenal, Memilih, Mengolah, dan Menyimpan Oyong"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel