Mari Mengenal Teknik Au Bain Marie
Minggu, Agustus 25, 2019
Tulis Komentar
Mungkin banyak orang penasaran, bagaimana caranya membuat
cake selembut dan seempuk bantal? Ternyata, Japanese cheesecake memakai teknik
bain marie atau rendam air panas (hot-water bath). Teknik ini sudah lama
dikembangkan di dunia baking, misalnya untuk pembuatan custard, creme brulee,
hingga yang sedang viral saat ini: cake ala Jepang. Selain Japanese cheesecake,
ada juga ogura cake yang memakai teknik tersebut.
Apa itu bain marie?
Secara harafiah, bain marie atau hot-water bath adalah
teknik memasak yang memakai wadah berisi air panas. Loyang berisi adonan cake
akan diletakkan di dalam loyang yang lebih besar berisi air panas. Setelah itu,
adonan cake dipanggang dalam oven hingga matang. Nah hasil akhir cake akan
terasa lembut dan empuk, sekaligus ada sedikit tekstur panggangnya.
Tidak semua tekstur dessert atau cake dengan bain marie
pasti empuk seperti bantal. Sebab, hal ini tergantung pada bahan adonannya.
Cake ala Jepang memakai bahan kering dan kocokan putih telur kaku. Sedangkan
creme brulee berbahan dasar kuning telur, gula, dan heavy cream sehingga
tekstur akhirnya lebih creamy.
Pada intinya, teknik memanggang bain marie mengunggulkan
tekstur yang menggabungkan antara kukus dan panggang, bukan pada bahan
pembuatannya ya.
Selain dengan oven, bain marie juga sering dipakai untuk
bahan-bahan yang butuh waktu lama untuk leleh seperti coklat batangan, mentega,
dan sebagainya. Bain marie juga beberapa kali digunakan untuk mengentalkan dan
menghangatkan saus atau susu.
Tips memanggang dengan bain marie
Bagi anda yang penasaran dengan resep-resep cake ala Jepang
dan berniat mempraktekkannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memanggang, nih. Secara praktik, bain marie bukanlah teknik yang ribet. Namun
ada detail-detail yang bisa memaksimalkan hasil panggangan anda.
1. Pakai oven yang muat untuk loyang besar
Tidak sembarang oven bisa digunakan, teknik bain marie hanya
bisa dipraktekan pada oven yang cukup besar. Sebab, harus muat loyang berisi
air panas yang sekaligus loyang kue yang akan dipanggang.
Contoh oven listrik yang cukup besar dan berkualitas baik
adalah Kirin Oven Listrik KBO-90M. Oven Kirin
berkapasitas hingga 9 liter dan terbuat dari bahan stainless steel dengan
desain yang sangat cantik. Elemen panasnya juga terletak di bagian atas dan
bawah, sehingga kue dapat matang dengan lebih merata.
2. Gunakan air panas untuk memanggang.
Air yang dituangkan di loyang besar harus air panas. Jadi
sejak awal, kita sudah mengondisikan si adonan cake dalam keadaan hangat. Jadi
ketika akan dipanggang, ovennya sudah panas dan air rendamannya (bain marie)
pun panas. Proses pemasakan cake pun agar segera berjalan sesaat masuk oven,
ini akan menghasilkan kue yang mengembang maksimal.
3. Lapisi loyang besar dengan handuk.
Letakkan handuk di dalam loyang besar sebagai alas loyang
adonan cake. Tujuannya supaya posisi loyang adonan ajeg alias tidak
bergerak-gerak selama proses panggang. Dulu saya pernah langsung taruh loyang
adonan ke dalam loyang berisi air, tapi ternyata hasil cake-nya gagal empuk
karena posisi loyang adonan agak mengambang di atas air.
4. Hindari air panas yang masuk ke adonan.
Pastikan loyang adonan kedap dan tak berlubang sedikit pun.
Pasang loyang berisi adonan cake ke dalam loyang yang telah diisi air panas.
Sebaiknya, jangan menuang air panas saat loyang cake sudah masuk karena akan
terciprat ke dalam adonan. Secara tak langsung, hal ini dapat mengubah
konsistensi adonan, lho.
5. Perhatikan air panas rendaman selama memanggang.
Gunakan suhu memanggang 150-170°C untuk semua jenis cake dan
dessert. Perhatikan air panas dalam loyang saat proses memanggang. Jika air
panas memunculkan gelembung kecil, proses memanggang masih bisa diteruskan.
Namun jika mulai ada letupan gelembung secara konstan,
turunkan suhu panggangan segera. Hindari air panas yang terlalu mendidih
(meletup-letupkan gelembung besar) karena suhu oven yang terlalu tinggi.
Selain itu, pastikan juga jumlah air panas sudah cukup
selama proses memanggang. Jika air mulai surut (kurang dari â…“ loyang adonan),
tambahkan lagi air panas hingga ½ atau ⅔ tinggi loyang adonan.
6. Pindahkan loyang adonan dari loyang besar saat keluar
oven.
Setelah matang, keluarkan loyang berisi air beserta loyang
adonan di dalamnya dari oven. Tak perlu menunggu dingin, langsung angkat loyang
cake dari loyang besar berisi air panas. Tujuannya agar proses pemasakan bisa
berhenti dan tekstur cake tidak terlalu lembap.
Memanggang dengan teknik bain marie memang butuh kesabaran
dan ketelitian. Namun dengan latihan, kita pasti bisa buat cake dan dessert ala
bain marie dengan sukses.
Sumber:https://resepkoki.id/mengenal-teknik-bain-marie-tips-memanggangnya/
Belum ada Komentar untuk "Mari Mengenal Teknik Au Bain Marie"
Posting Komentar